Tuan Rumah Piala Dunia, Juga Butuh Program Pembangunan

ZURICH – Presiden FIFA, Sepp Blatter menyatakan jika tuan rumah Piala Dunia Juli lalu, Brasil membutuhkan Project Goal atau program pembangunan sepakbola dari FIFA. Hal ini didasari setelah Selecao harus menelan kenyataan pahit dikalahkan oleh Jerman dengan skor telak 1-7 dalam laga semifinal.

Project Goal pertama kali diperkenalkan oleh Presiden FIFA, Joao Havelange, namun dirinya menyatakan bahwa ada beberapa negara yang tidak perlu Project Goal ini dan salah satunya adalah Brasil. Mungkin hal ini lantaran kekuatan Selecao yang mampu menjadi juara Piala Dunia lima kali dan dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia. Namun Blatter beranggapan lain, setelah hasil pahit yang harus dialami Brasil di Piala Dunia Juli lalu dan berbagai protes yang menerpa mereka.

"Semua orang membutuhkan program pembangunan. Brasil tidak pernah memiliki proyek pembangunan dari FIFA karena mereka terlalu besar dan saya pikir itu adalah sebuah kesalahan," kata Blatter seperti dilansir Reuters, Senin (11/8/2014).

Selain Brasil, menurut pria yang sudah empat periode menjabat sebagai Presiden FIFA, beberapa negara di Afrika seperti Kamerun, Ghana, dan Nigeria juga harus mendapatkan program pembangunan ini. Hal ini lantaran para pemain dari negara tersebut terlibat selisih paham dengan Asosiasi Sepakbola-nya selama Piala Dunia 2014 berlangsung.

"Pemain tidak percaya dengan asosiasi sepakbola mereka dan itulah mengapa mereka berjuang. Mereka adalah para pemain profesional dan mereka ingin bermain untuk uang. Ini adalah sesuatu yang merupakan pertanyaan spesifik kepada Afrika. Bagaimana kami bisa membantu mereka? Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara kepada asosiasi sepakbola mereka untuk mengatur keuangan sejak di awal kompetisi," tambahnya.

Sebagi informasi, Indonesia juga merupakan Negara yang mendapat bantuan pembangunan dari FIFA pada 2013 lalu dalam bentuk lapangan sepakbola dengan rumput artifisial yang akan berlokasi di Jakarta.

(Fetra Hariandja)