JAKARTA - Laga El Clasico yang mempertemukan Real Madrid kontra Barcelona berjalan dramatis. Tujuh gol tercipta, tiga penalti dan satu kartu merah menjadi pemandangan akhir laga sarat gengsi di Santiago Bernabeu.
Siapa yang jadi pecundang? Sang empunya Stadion, Real Madrid harus kembali dipaksa mengakui keunggulan rival abadinya itu, seperti pada pertemuan pertama. Kali ini, Los Blancos dipaksa menyerah 3-4.
Namun, bukan laga El Clasico namanya jika tidak ada gesekan antar pemain dan kontroversi yang meliputinya. Insiden Pepe-Fabregas serta keputusan wasit Alberto Undiano Mallenco jadi bumbu di laga klasik ini.
Mallenco membuat dua keputusan yang dianggap kontroversial. Pertama, dia memberikan hadiah penalti kepada Madrid, menyusul sentuhan ringan Javier Mascherano kepada Ronaldo. Yang jadi sorotan, insiden ini terjadi di luar kotak penalti.
Sementara kontroversi kedua dari wasit 40 tahun ini adalah saat memberikan hadiah penalti pertama untuk Barca, menyusul sentuhan ringan Sergio Ramos pada Neymar. Yang jadi kontroversi bukan penalti yang diberikannya, tapi kartu merah langsung yang diberikan kepada Ramos. Padahal jika dibandingkan, pelanggaran yang dilakukan Ramos kepada Neymar dan Mascherano kepada Ronaldo relatif sama. Namun, Mascherano tidak mendapat hukuman apapun.
Kartu merah yang diterima Ramos pun sontak mengubah jalannya pertandingan. Laga yang tadinya berjalan seimbang, kini jadi berat sebelah. Barca mulai bisa mendominasi Madrid.
Madrid yang tadinya dalam posisi unggul 3-2 berkat dua gol Karim Benzema (20’ & 24’) dan penalti Ronaldo (55’), pun harus tersalip, jadi kalah 3-4. Messi jadi bintang kemenangan Barca dengan lesakkan hattrick (42’, 65’pen, 84’pen ), plus satu gol pembuka Andres Iniesta (7’).
Klik di sini untuk melihat drama tujuh gol di Santiago Bernabeu
Lesakkan tiga gol Messi ini sontak membuatnya mencatatkan sejarah baru. Megabintang Barcelona ini jadi pemain tersubur sepanjang sejarah El Clasico dengan koleksi 21 gol, mengungguli rekor milik legenda Madrid, Alfredo Di Stefano yang mengoleksi 18 gol.
Bagi Barca, kemenangan ini juga kembali menghidupkan asa mereka untuk terus berjuang mempertahankan mahkota La Liga yang diraihnya pada musim lalu. Tambahan tiga angka ini memang tidak mengubah posisi Blaugrana (69 poin) di posisi tiga klasemen sementara. Namun, mereka berhasil mengikis defisit poin dengan Madrid (70) dan sang pemuncak klasemen sementara, Atletico Madrid (70) menjadi hanya satu poin.
Kondisi ini praktis membuat perburuan gelar La Liga yang menyisakan sembilan laga semakin panas dan menarik.
(Achmad Firdaus)