Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hendro Siswanto, Jenderal Baru Singo Edan?

Kukuh Setiawan (Koran Sindo) , Jurnalis-Minggu, 29 Januari 2012 |01:45 WIB
Hendro Siswanto, Jenderal Baru Singo Edan?
Logo IPL (foto:Ist)
A
A
A

MALANG - Arema FC dalam beberapa musim terakhir tak henti menjadi produsen bintang lapangan. Setelah era Ahmad Bustomi dan Zulkifli Syukur berakhir, kini tim berlogo kepala singa terus mencetak bakat-bakat baru dan diprediksi bakal terus bermunculan.
 
Salah satu nama yang paling menonjol adalah Hendro Siswanto, yang bergabung ke Arema FC pada awal musim ini. Setelah sebelumnya membela Persela Lamongan selama semusim, dia memutuskan membela klub yang lebih menjanjikan kesempatan untuk menjadi pemain besar.
 
Pilihannya ke Malang ternyata tidak salah karena dia sudah mendapatkan posisi yang cukup nyaman di tim inti. Baik ketika masih dilatih Milomir Seslija atau Abdulrahman Gurning, dia menjadi pilihan utama di lapangan tengah walau usianya masih tergolong muda yakni 21 tahun.
 
Hendro mendapat kehormatan untuk bersanding dengan pemain sekalibuer Esteban Guillen. Posisi yang ditempati pemain kelahiran Tuban, Jawa Timur, sebenarnya sangat di luar dugaan. Hendro yang berkarakter gelandang serang, semula bakal ditempatkan sebagai striker sayap.
 
Toh selama di Persela Hendro bisa menempati posisi menyerang, seperti sayap, gelandang serang, bahkan striker. Dia diperkirakan bakal menempati posisi yang sama dengan TA Musafri atau Muhammad Ridhuan. Nyatanya pelatih Arema FC yang kini sudah hengkang, Milomir Seslija, memberinya tugas sedikit bertahan dalam pola 4-2-3-1.
 
Selain sebagai gelandang bertahan, dia juga bertanggung jawab mengatur permainan bersama Guillen. “Di posisi mana pun saya siap. Pelatih berani memberikan kepercayaan, itu berarti pelatih sudah mengerti kemampuan pemain. Jadi di mana pun saya diposisikan, tidak ada masalah,” ujar Hendro.
 
Posisinya itu sekaligus mengingatkan pada mantan gelandang Arema FC sekaligus pilar timnas senior Ahmad Bustomi. Di posisi itulah Bustomi belakangan dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di Indonesia. Sepak terjang Bustomi ternyata memberi inspirasi bagi Hendro Siswanto.
 
Walau mengakui diirnya berbeda dengan suksesornya itu, terutama dari tipe permainan, namun Bustomi bisa dijadikan contoh baik. “(Ahmad) Bustomi pemain bagus dan gelandang terbaik untuk saat ini. Perjuangan dia patut dijadikan contoh bagi pemain muda, termasuk saya,” sambungnya.
 
Hendro menyadari ia masih harus banyak belajar dan mengembangkan kemampuannya untuk menjadi seorang jenderal lapangan tengah seperti Bustomi. Ia sadar, saat ini yang menjadi prioritas adalah mempertahankan posisinya di tim utama sekaligus mebantu timnya mewujudkan prestasi.
 
Hendro juga merasa perlu menambah kekuatan fisiknya, karena sebagai pemain tengah dibutuhkan keseimbangan untuk berdual fisik dengan pemain lawan. “Bermain di tengah dan agak bertahan memang lebih banyak mengandalkan fisik. Saya merasa harus lebih kuat lagi dengan posisi tersebut,” tandasnya.
 
Hingga saat ini, Hendro sudah bersaing dengan pemain senior sekaliber Legimin Raharjo. Hebatnya, ia lebih sering dipercaya di lapangan tengah, sedangkan Legimin justru harus 'menyingkir' dan terkadang digeser sebagai full back kanan.

(A. Firdaus)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement