MALANG - Ada perbedaan cukup nyata di ulang tahun (ultah) Arema Indonesia tahun ini. Sama sekali tidak ada konvoi atau acara khusus untuk merayakan ulang tahun tim berjuluk Singo Edan. Sepanjang hari kemarin suasana Kota Malang tampak normal.
Ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kala Arema berulang tahun, puluhan ribu Aremania langsung turun ke jalan dan melakukan konvoi keliling kota. Namun di ulang tahun yang ke-23 yang jatuh pada 11 Agustus kemarin, Aremania tampak menahan diri.
Satu-satunya acara yang berkaitan dengan ulang tahun adalah pengajian atau selamatan di kantor Arema Indonesia Jalan Sultan Agung, Malang. Pengajian dilakukan secara sederhana dengan mengundang perwakilan Aremania, pemain, serta manajemen.
“Tidak ada acara konvoi atau hiburan untuk ulang tahun kali ini. Selain karena bertepatan dengan bulan Ramadan, Aremania juga sudah puas berpesta setelah Arema juara. Yang ada hanya acara pengajian di kantor Arema,” kata media officer Arema Indonesia Sudarmaji.
Setelah mencatatkan diri sebagai juara ISL, Aremania selama beberapa hari larut dalam pesta yang terpusat di sekitar Stasiun Kota Malang. Itu pesta terbesar dalam sejarah yang digelar Aremania dan dilakukan secara spontanitas.
Sebenarnya, kata Darmaji, ada keinginan dari Aremania untuk merayakan ulang tahun dengan konvoi. Tapi, sekali lagi, karena bertepatan dengan awal bulan Ramadan atau puasa, maka rencana konvoi dibatalkan. “Syukurlah Aremania bisa sangat memahami situasinya,” kata mantan wartawan ini.
(Achmad Firdaus)