AUSTRIA-SWISS - Rivalitas antara Adidas dan Nike sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Keduanya tercatat sebagai produsen alat olahraga terbesar di dunia. Di Euro 2008, ada rivalitas tersendiri di antara keduanya.
Adidas dan Nike berusaha menegaskan diri sebagai yang terbaik bersama tim andalannya. Hingga babak semifinal, posisi keduanya sama kuat. Adidas diwakili Jerman dan Spanyol. Sementara Nike mengandalkan duo kuda hitam Turki dan Rusia.
Keberhasilan Adidas mengirim dua wakil pada semifinal patut dicermati. Sebab, posisi mereka sempat terancam. Selepas babak putaran grup, perusahaan asal Jerman tersebut hanya mengirim dua tim, menyusul tersingkirnya Yunani, Prancis, dan Rumania.
Bandingkan dengan Nike. Lima negara yang mereka dukung melaju ke babak 8 besar, tapi hanya dua yang selamat. Semua tak lepas dari situasi saling mengalahkan yang mereka hadapi. Turki tak punya pilihan untuk menyingkirkan Kroasia. Begitu juga Rusia yang menaklukkan Belanda. Sementara itu, Portugal memang harus pulang cepat karena menyerah dari Jerman.
Lalu, siapa yang memenangkan perang gengsi dua perusahaan apparel itu? Adidas tertawa setelah Yunani menjuarai pagelaran sebelumnya di Portugal 2004. Kali ini mereka berdoa agar Jerman dan Spanyol mempertahankan statusnya sebagai raksasa Benua Biru. Sementara dari sisi penjualan, Adidas sudah meraih target yang mereka canangkan.
Menurut Chief Executive Herbert Hainer, Adidas mengaku sukses meraih keuntungan sebesar 1,2 miliar euro atau 50% lebih besar dibandingkan empat tahun lalu. "Bagi kami, Euro 2008 adalah keberhasilan besar. Nantinya, kami berharap pemasukan tersebut membantu meningkatkan profit tahunan," ujar Hainer.
(Azwar Ferdian)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari