Erick menjelaskan patokan target medali sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing cabor. Andai Timnas Indonesia U-22 bisa melebihi target medali perak, hal itu tentu akan menjadi capaian yang sangat baik.
“Dari situ, dari cabor yang target perunggu tapi tidak dapat misalnya, itu jadi bahan evaluasi. Kalau misalnya sepakbola kemarin bicara perak terus dapat emas, nah kan bagus,” ujar Erick.
“Jadi itu yang kami dorong supaya cabor bertanggung jawab dengan target apalagi ada roadmap 17 cabor unggulan. Kemarin ada BPKP, Kejaksaan, itu untuk integrasi pendanaan cabor dan atlet karena cabor punya konsekuensi dana yang berbeda,” tutupnya.
(Wikanto Arungbudoyo)