JAKARTA – Pelatih asal Uzbekistan, Timur Kapadze, saat ini tengah berada di Indonesia. Kedatangan Kapadze di Tanah Air pada Jumat (21/11/2025) siang WIB sempat memicu spekulasi publik lantaran namanya disebut-sebut masuk dalam daftar kandidat pelatih kepala Timnas Indonesia yang sedang diincar PSSI.
Namun, Kapadze dengan tegas membantah bahwa kehadirannya kali ini memiliki agenda resmi wawancara terkait posisi tersebut.
Setibanya di Jakarta, Kapadze langsung menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal. Spekulasi menguat mengingat PSSI telah mengantongi dan berencana menginterview lima calon pelatih.
Menanggapi hal tersebut, eks pelatih Timnas Uzbekistan ini meluruskan bahwa kunjungannya ke Indonesia murni untuk memenuhi undangan pariwisata.
"Kedatangan saya ke sini untuk memenuhi undangan tentang pariwisata. Jadi tidak ada rencana secara resmi untuk wawancara terkait kepelatihan Timnas Indonesia," kata Kapadze kepada wartawan, termasuk Okezone, Jumat (21/11/2025).
Meski membantah agenda resmi saat ini, Kapadze tidak sepenuhnya menutup pintu bagi tawaran melatih Timnas Indonesia di masa depan. Juru taktik berusia 44 tahun itu menyatakan akan tetap terbuka terhadap setiap tawaran yang masuk.
"Pada dasarnya saya akan mempelajari semua tawaran yang masuk. Saya terbuka dengan tawaran," sambung Kapadze.
Di mata Kapadze, kunjungan ke Indonesia terasa sangat spesial, terutama karena ia berkesempatan memulai kunjungannya dengan menunaikan ibadah suci di Masjid Istiqlal.
“Saya ingat di Jakarta bahwa teman-teman punya sikap yang baik, ramah, dan saya merasa sangat dihormati. Dan juga, kebetulan kita sangat bahagia karena Indonesia dan Uzbekistan punya kesamaan, terutama salat Jumat. Ini rahmat Allah bahwa kunjungannya diawali dengan kegiatan suci," terang Kapadze.
Nama Kapadze sendiri cukup hangat diperbincangkan oleh pencinta sepak bola Tanah Air. Dia digadang-gadang menjadi satu di antara lima nama calon pelatih yang telah dikantongi oleh PSSI. PSSI memilih menutup rapat kelima nama calon tersebut dengan alasan untuk menjaga privasi para pelatih yang bersangkutan.
(Rivan Nasri Rachman)
