Ada dua poin permintaan APPI kepada pemerintah dan aparat keamanan. Pertama adalah mendesak Kementerian Luar Negeri khususnya melalui KBRI di Kamboja untuk aktif memfasilitasi proses pemulangan Rizki, serta melakukan pendampingan konsuler agar haknya dilindungi.
Lalu yang kedua, APPI juga meminta Pemerintah dan Polri untuk menjadi pihak yang dapat berkomunikasi aktif dengan terduga pelaku tindakan TPPO dari Rizki. Lalu, mereka meminta kasus ini diusut tuntas, termasuk mengidentifikasi pelaku, serta memproses sesuai hukum yang berlaku.
Menurut APPI, kasus yang menimpa Rizki adalah peringatan penting bagi dunia sepakbola Indonesia, di mana perlindungan pemain muda harus menjadi prioritas. Mereka berjanji akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Kasus ini bukan hanya persoalan individu, tetapi peringatan bagi semua pihak akan perlindungan pemain muda dan kewaspadaan terhadap modus penipuan berkedok sepakbola,” kata Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa.
“APPI berdiri bersama keluarga Rizki dan mendesak pemerintah serta aparat untuk mengambil tindakan cepat dan tegas,” tutupnya.
(Wikanto Arungbudoyo)