JAKARTA - Rumor mengenai pelatih asal Uzbekistan, Timur Kapadze, yang dikabarkan akan berkunjung ke Indonesia semakin hangat. Menanggapi kabar tersebut, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mengaku terkejut dan menyatakan belum ada komunikasi resmi dari PSSI terkait rencana kunjungan Kapadze.
Nama Kapadze tengah menjadi perbincangan utama di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air. Juru taktik berusia 44 tahun itu santer disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Patrick Kluivert di kursi pelatih kepala Timnas Indonesia.
Di tengah derasnya spekulasi, rencana Kapadze untuk datang ke Indonesia terungkap. Kabar ini disampaikan oleh pemerhati sepak bola nasional, Effendi Gazali, setelah ia bertemu langsung dengan Kapadze di Uzbekistan beberapa hari sebelumnya.
Mengenai kunjungan yang dikabarkan untuk berlibur sekaligus menyaksikan atmosfer sepak bola Indonesia ini, Sumardji mengaku baru mengetahuinya.
"Saya baru dengar nih (Kapadze akan datang ke Indonesia). Belum ada juga pembicaraan ke arah sana," ujar Sumardji kepada wartawan, termasuk Okezone, Jumat (14/11/2025).
Meskipun belum ada pembicaraan formal, Sumardji menyambut baik niatan Kapadze tersebut. Ia menilai, ketertarikan seorang pelatih asing untuk mengamati langsung atmosfer sepak bola Indonesia merupakan sinyal positif.
“Saya kira sebenarnya, semua pelatih, atau semua orang yang statusnya pelatih yang kepingin tahu atmosfer sepak bola di Indonesia baik. Berarti kan ada ketertarikan,” jelasnya.
Rumor Timur Kapadze merapat ke Timnas Indonesia semakin menguat setelah ia secara resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai asisten pelatih Timnas Uzbekistan beberapa waktu lalu.
Keputusan Kapadze meninggalkan jabatannya tersebut, ditambah dengan pernyataan yang secara terang-terangan menyampaikan ketertarikannya menangani Timnas Indonesia, membuat spekulasi publik semakin liar.
Meskipun demikian, PSSI, melalui BTN, hingga kini masih bungkam mengenai nama-nama kandidat pelatih selain Kapadze dan hanya menegaskan bahwa proses seleksi masih terus berjalan.
(Rivan Nasri Rachman)