BANDUNG – Gelandang Timnas Indonesia, Marc Klok, tak setuju timnya dianggap gagal total di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Menurutnya, hasil yang diraih skuad Garuda hanya kurang baik semata.
Kegagalan Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026 masih menjadi perbincangan hangat. Sebagaimana diketahui, dua kekalahan beruntun dari tuan rumah Arab Saudi dan Irak di Jeddah memupus mimpi pencinta sepakbola Tanah Air untuk melihat tim kebanggaan di Piala Dunia tahun depan.
Kekalahan tersebut tampak masih membekas di benak para pemain timnas Indonesia. Salah satunya, Marc Klok yang menjadi bulan-bulanan warganet lantaran performanya yang dianggap jauh dari kata maksimal pada laga kontra Arab Saudi.
Klok yang dipasang sebagai starter dinilai gagal berkoordinasi dengan tandemnya di lini tengah, Joey Pelupessy. Akibatnya, Tim Merah Putih takluk 2-3 oleh tim berjuluk The Green Falcon tersebut.
Mantan pemain Persija Jakarta dan PSM Makassar itu kembali menyinggung hasil timnas Indonesia di Jeddah. Dia menolak anggapan Timnas Indonesia gagal total di babak keempat.
“Jika menurut Anda kami (Timnas Indonesia) gagal. Menurut saya kami tidak gagal. Tapi mungkin tidak terlalu baik. Jadi ini normal di sepak bola,” kata Klok pada konferensi pers usai laga Persib Bandung kontra Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin 27 Oktober 2025.
“Dalam sepakbola, ada beberapa alasan kenapa hasiknya tidak baik, atau performa tidak optimal,” imbuhnya.
Klarifikasi Klok soal hasil mengecewakan Timnas Indonesia terlontar saat dirinya ditanya mengenai pemulihan mental setelah pulang dari Jeddah. Pasalnya, performa Klok di timnas Indonesia dan klubnya, Persib Bandung bak bumi dan langit.
Setelah jeda internasional, Klok langsung membawa tim berjuluk Maung Bandung menang dua kali beruntun di ajang AFC Champions League Two dan Super League 2025-2026. Tim yang juga dijuluki Pangeran Biru itu berhasil mengalahkan Selangor FC dan Persis Solo dengan skor kembar 2-0.
Hasil ini memperpanjang rekor empat kemenangan beruntun Persib lintas kompetisi. Menariknya, kemenangan terakhir didapat Persib hanya dengan 10 pemain, menyusul kartu merah langsung Luciano Guaycochea di menit ke-26.
Klok menyebut level Super League dan laga internasional jauh berbeda. Oleh karena itu, pertandingan di klub dan timnas Indonesia tidak bisa dibandingkan.
“Semuanya klik di klub ini. Pemain bagus, pelatih bagus, taktik bagus dan kepercayaan diri bagus. Jadi inilah alasan Persib sangat percaya diri di liga ini. Saya tidak bisa bilang kami lebih baik dari tim lain, tapi mungkin level kami lebih tinggi,” tutur Klok menjelaskan.
“Jadi berbeda dengan di timnas, kalau di timnas level permainannya lebih tinggi, melawan tim sangat berat, levelnya berbeda dengan di liga, lawannya berbeda apalagi tidak punya banyak waktu menyiapkan strategi dan kepercayaan diri,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)