JAKARTA - Keputusan PSSI mendepak Patrick Kluivert dan staf kepelatihannya dari seluruh level Timnas Indonesia pada Kamis 16 Oktober 2025 berbuntut panjang. Penasihat klub Semen Padang, Andre Rosiade, buka suara soal masalah yang menyelimuti Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Kluivert.
Andre menuding adanya dua sosok berinisial S yang mengontrolsSkuad Garuda layaknya seorang manajer, bahkan melangkahi tugas manajer resmi PSSI, Sumardji.
Andre Rosiade mengungkapkan masa kepelatihan Kluivert di Timnas Indonesia dipenuhi masalah internal, terutama soal dominasi pihak luar. Andre secara blak-blakan menyebut ada dua sosok berinisial S yang menguasai skuad Garuda layaknya manajer tim.
“Ya memang banyak masalah selama Patrick Kluivert memimpin Timnas Indonesia, contoh, kita semua tahu manajer timnas itu Pak Mardi, beliau bukan hanya manajer timnas tapi Exco PSSI dan juga Ketua BTN,” kata Andre dalam program Interupsi di iNews TV, dikutip Jumat (17/10/2025).
“Tapi faktanya, bahwa yang berkuasa di timnas itu adalah 2 S yang saya sebutkan beberapa waktu lalu, 2 S ini yang mengontrol timnas. Pak Mardji itu dibutuhkan disaat ada masalah disuruh ngomong kepada wartawan, tetapi timnas sendiri dikuasai oleh 2 S ini,” tambahnya.
Andre kemudian menyebut dua sosok S itu adalah Soufian Asafiati, yang merupakan agen dari Patrick Kluivert. Sementara sosok S yang satunya lagi disinyalir adalah Susie Kurniasih yang berasal dari Indonesia. Daftar kedua nama ini bahkan sudah ia unggah di akun Instagram pribadinya sebagai bukti.
“Satu orang Maroko kan saya sudah spill itu agennya Patrick Kluivert. Satu lagi perempuan orang Indonesia. Dan itu di instagram saya kan juga sudah saya posting bukti bahwa omongan saya itu bukan omon-omon atau hoaks. Di instagram saya daftar namanya ada kok,” ujar dia.
2. Langkahi Wewenang Manajer Resmi PSSI
Andre Rosiade memberikan contoh nyata dominasi kedua sosok tersebut, terutama Soufian Asafiati, yang disebutnya melangkahi wewenang Manajer Timnas, Sumardji.
“Si Soufian itu kursinya lebih jago daripada Pak Mardji. Seharusnya kan manajer itu duduk sebelah pelatih ya, nah yang duduk di sebelah pelatih itu Soufian, Pak Mardji yang manajer timnas duduk di ujung dekat kitman. Ini kan luar biasa kehebatannya Saudara Soufian ini,” lanjut Andre.
“Bahkan, tim podcast-nya yang viral itu, setelah kalah lawan Arab Saudi, ada 2 pemain timnas kita diajak podcast itu tanpa izin Pak Mardji, jadi 2 S ini. Sekarang ada ‘manajer-manajeran’, itulah faktanya,” terang Andre.
Andre berharap, dengan selesainya kerja sama PSSI dan Kluivert, praktik 'manajer-manajeran' di tubuh Timnas Indonesia tidak terulang lagi.
“Alhamdulillah sekarang kan sudah selesai. Patrick sudah out, Soufian sudah out,” paparnya.
“Tentu kedepan saya rasa mudah-mudahan tidak ada lagi ‘manajer-manajeran’ di atas manajer resmi PSSI. Saya sengaja menyampaikan fakta ini bukan dalam rangka ingin bikin gaduh, memecah belah, tapi sekali lagi saya bicara setelah timnas gagal,” pungkas Andre.
(Rivan Nasri Rachman)