Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Akmal Marhali: Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sudah Dibeli Arab Saudi dan Qatar!

Andika Rachmansyah, Jurnalis
Selasa 07 Oktober 2025 20:57 WIB
Timnas Indonesia vs Timnas Arab Saudi. (Foto: Instagram/@saudint)
Share :

JAKARTA – Pengamat sepakbola Indonesia dan Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mengatakan bahwa babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sudah diberi Arab Saudi dan Qatar. Hal ini disampaikan jelang Timnas Indonesia segera mulai perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Akmal pun menyoroti berbagai kendala nonteknis yang akan dihadapi Timnas Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Sampai-sampai, Akmal menyatakan bahwa babak tersebut sudah dibeli oleh Arab Saudi dan Qatar.

1. Arab Saudi dan Qatar Tuan Rumah

Sebagaimana diketahui, Arab Saudi dan Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Penunjukan dua negara tersebut cukup kontroversial karena itu artinya, pertandingan tidak digelar di tempat netral sebagaimana mestinya.

Timnas Indonesia pun tergabung dalam Grup B bersama Arab Saudi dan Irak. Sementara itu, Qatar di Grup A dengan Uni Emirat Arab dan Oman.

Masing-masing juara grup berhak mendapat tiket langsung ke Piala Dunia 2026. Sementara itu, masing-masing runner up akan diadu untuk memperebutkan satu tiket play off antar konfederasi.

2. Sudah Dibeli

Situasi tersebut jelas menguntungkan Arab Saudi dan Qatar karena berstatus sebagai tuan rumah. Akmal pun sampai mengatakan bahwa kedua negara itu telah membeli jatah di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Alasan utamanya pun dibeberkan Akmal Marhali. Dia mengatakan kedua negara itu memiliki dua perusahaan besar yang menjadi sponsor FIFA.

“Saya ingin mengatakan bahwa sebenarnya kualifikasi babak keempat Piala Dunia 2026 ini sudah dibeli oleh Arab Saudi dan Qatar, menurut saya,” kata Akmal dalam acara Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa (7/10/2025)

“Kenapa sudah dibeli dua tim ini? Yang pertama ya tidak digelar di tempat netral. Sponsornya pun dari dua negara ini kan. Qatar misalnya sponsornya Qatar Airways, Arab Saudi sponsornya Aramco. Dua perusahaan besar dari dua negara tersebut ini kan bagian dari politik sepak bola,” sambungnya.

 

Statusnya sebagai donatur itu, kata Akmal, membuat Arab Saudi lebih mudah dalam mengatur faktor nonteknis. Selain wasit asal Kuwait yang akan memimpin laga kontra Timnas Indonesia, mereka juga memiliki waktu istirahat yang lebih lama jika dibandingkan dua lawannya di Grup B.

“Yang kedua misalnya jadwal pertandingan kita kan tidak diuntungkan juga. Kita main lawan Arab Saudi, dua hari kemudian kita main lawan Irak. Sementara Arab Saudi istirahat (4 hari) setelah itu mereka baru lawan Irak,” terang dia.

Terlepas dari lobi-lobi tersebut, Akmal menilai adanya persaingan antara negara Asia Timur dan Asia Barat di pentas Piala Dunia 2026. Menurutnya, negara-negara Asia Barat juga memiliki hasrat tinggi untuk bisa memiliki wakil di ajang tersebut.

“Saya pikir ini semua adalah pilihan-pilihan yang mungkin hasil lobi-lobi dari Timur Tengah ya. Saya melihat, Piala Dunia 2026 ada persaingan antara Asia Timur dengan Asia Barat. Asia Timur langganan piala dunianya Jepang kemudian Korsel, mereka sudah lolos,” ujarnya.

“Sementara Timur Tengah juga merasa punya gengsi disana. Apalagi kan untuk kualifikasi piala dunia ini yang banyak menentukan kan AFC, Presiden AFC-nya dari Bahrain,” pungkas Akmal.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya