VIETNAM protes ke FIFA karena proses naturalisasi pemain Timnas Malaysia Facundo Garces ilegal? Bek Deportivo Alaves Facundo Garces membuat pernyataan mengejutkan baru-baru ini. Ia mengatakan memiliki darah Malaysia dari sang kakek buyut.
“Karena kakek buyut saya (memiliki darah Malaysia). Saya memang sudah tahu asal-usulnya, tapi saya tidak pernah membayangkan hal ini bisa terjadi. Malaysia sedang membangun proyek menarik dan saya sangat bersemangat,” kata Facundo Garces, Okezone mengutip dari media Spanyol El Correo, Selasa (19/8/2025).
Jika pernyataan Facundo Garces di atas benar, tentu Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) dalam masalah. Sesuai aturan, batas akhir pemain yang bisa dinaturalisasi memiliki darah keturunan maksimal dari kakek atau nenek.
Sementara Facundo Garces memiliki darah Malaysia dari sang buyut. Indonesia dalam hal ini PSSI saja berhati-hati dalam menaturalisasi pemain.
PSSI batal menaturalisasi winger Top Oss Mauresmo Hinoke karena darah Indonesia yang dimiliki berasal dari sang buyut. Begitu juga dengan bek PSV Eindhoven Ryan Flamingo yang memiliki darah Indonesia dari sang buyut.
Timnas Malaysia tiba-tiba diperkuat banyak pemain naturalisasi pada Juni 2025. Beberapa di antaranya Jon Irazabal, Facundo Garces, Imanol Machuca, Joao Figueiredo dan Rodrigo Holgado.
Nama-nama di atas berkarier di sejumlah klub top dunia. Sebut saja Facundo Garces yang bermain untuk Deportivo Alaves, Imanol Machuca (Velez Sarsfield) dan Rodrigo Holgado (Colombia America de Cili).
Berkat kehadiran nama-nama di atas, Timnas Malaysia langsung menang 4-0 atas Vietnam di matchday kedua Grup C Kualifikasi Piala Asia 2027. Saat itu, gol-gol Malaysia diciptakan Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Corbing Ong dan Dion Cools.
Pengamat sepakbola Vietnam, Nguyen Quang Huy, meminta FIFA menyelidiki proses naturalisasi yang dilakukan FAM. Sebab, FAM menaturalisasi pemain begitu cepat.
“FIFA mungkin tidak menyangka naturalisasi pemain berlangsung masif. Ada kasus yang latar belakangnya tidak jelas, tetapi cukup mengaku warga negara Malaysia saja bisa. Situasi ini sangat memalukan,” kata Quang Huy, Okezone mengutip dari Soha.
(Ramdani Bur)
