TIGA negara yang protes penunjukan tuan rumah babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Apakah ada Timnas Indonesia?
Ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia akan berlanjut ke babak 4, usai pertandingan di babak 3 telah rampung digelar secara keseluruhan. Ada 6 tim yang dipastikan bakal berlaga di babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Salah satunya adalah Timnas Indonesia. Kemudian, lima negara lainnya adalah Irak, Qatar, Oman, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Pertandingan di babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar pada 8-14 Oktober 2025.
Nantinya, keenam tim yang lolos ke babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, akan dibagi ke dalam 2 grup. Setiap grup yang berisi 3 tim akan memainkan bersaing dalam format round-robin di tempat terpusat.
Juara di setiap grup akan lolos langsung ke Piala Dunia FIFA 2026. Sementara itu, runner-up akan melaju ke babak kelima.
Lantaran babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar secara terpusat, ada isu yang ramai berembus yang menyebut Qatar dan Arab Saudi akan ditunjuk menjadi tuan rumah. Kabar ini langsung ramai disorot. Beberapa negara peserta pun ajukan protes. Siapa saja mereka?
Berikut 3 Negara yang Protes Penunjukan Tuan Rumah Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Salah satu negara yang protes penunjukan tuan rumah babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah Irak. Mereka merespons tegas kabar Qatar dan Arab Saudi jadi tuan rumah babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Mereka langsung mengirim surat kepada FIFA dan AFC untuk mempertanyakan kabar itu. Irak meminta transparansi penuh dalam pemilih negara tuan rumah babak 4.
Irak juga menegaskan bahwa negaranya juga siap menjadi tuan rumah babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka memastikan keamanan dan kenyamanan setiap tim jika memang berlaga di negaranya.
“Irak Menuntut Transparansi Penuh dalam Pemilihan Negara Tuan Rumah untuk Babak Keempat Kualifikasi Asia,” tulis pihak Federasi Timnas Irak (IFA) di media sosial resminya, Minggu (8/6/2025).
“Hari ini, Asosiasi Sepakbola Irak mengirimkan surat resmi kepada FIFA dan AFC, yang menyerukan transparansi penuh dan keadilan dalam proses pemilihan negara tuan rumah untuk babak keempat Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026,” lanjutnya.
“Dalam surat ini, IFA mengonfirmasi bahwa Irak telah secara resmi mengajukan permintaannya untuk menjadi tuan rumah pertandingan untuk salah satu dari dua grup dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh AFC,” tegasnya.
“IFA juga memuji seruan yang dibuat sejumlah federasi nasional lainnya, termasuk Indonesia, mengenai pentingnya mengklarifikasi mekanisme dan kriteria pemilihan. IFA meyakini bahwa pengungkapan resmi proses dan waktu seleksi akan berkontribusi untuk memperkuat kepercayaan di antara federasi dan mempertahankan prinsip kesempatan yang sama dengan cara yang adil dan transparan,” tegasnya.
Menyusul Irak, ada Uni Emirat Arab. Mereka juga ajukan protes soal penunjukan tuan rumah babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam pernyataan resminya, UEA memastikan bakal menyurati AFC dan FIFA. Mereka meminta penunjukan tuan rumah sesuai dengan peraturan. Mereka minta transparasi dalam penunjukan tersebut.
"Asosiasi Sepakbola UEA meminta FIFA dan AFC untuk bersikap netral dalam memilih negara tuan rumah untuk pertandingan playoff Asia yang menentukan kelolosan ke Piala Dunia 2026, yang dijadwalkan akan digelar pada bulan Oktober tahun ini," bunyi pernyataan UEA, dikutip dari laman resminya.
"Permintaan ini disampaikan melalui surat resmi yang dikirim oleh Asosiasi Sepakbola UEA kepada FIFA dan AFC, yang menekankan pentingnya keadilan dan transparansi dalam proses pemilihan, dan bahwa keputusan harus sesuai dengan peraturan dan regulasi yang menjamin hak semua tim nasional yang berpartisipasi dalam babak playoff Asia," lanjutnya.
Terakhir, ada Oman. Mereka baru saja mengeluarkan pernyataan tegas soal penunjukan tuan rumah babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dengan tegas, Federasi Sepakbola Oman (OFA) juga meminta AFC dan FIFA memastikan transparansi dan netralitas dalam memilih negara tuan rumah.
“Federasi Oman secara resmi meminta FIFA dan AFC untuk memastikan transparansi dan netralitas dalam memilih negara tuan rumah untuk babak playoff Asia menuju Piala Dunia 2026. Pesan tersebut disampaikan melalui surat resmi yang menekankan pentingnya keadilan dan perlakuan yang sama untuk semua tim yang lolos,” tulis OFA di laman resminya, Jumat (13/6/2025).
“OFA juga mengingatkan bahwa tidak ada pihak yang boleh menerima hak istimewa khusus, mendesak keputusan dibuat berdasarkan standar olahraga dan keadilan kompetitif. Mereka mengharapkan tanggapan yang adil dan terbuka dari FIFA dan AFC untuk menegakkan integritas kompetisi dan semangat sportivitas di antara tim-tim Asia,” lanjutnya.
Sejauh ini, FIFA dan AFC belum memberi respons terkait protes tersebut. Mereka juga sejatinya belum umumkan tuan rumah babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
(Djanti Virantika)