JAKARTA - Kekalahan telak 0-6 yang dirasakan Tim Nasional (Timnas) Indonesia saat melawan Jepang membuktikan Garuda masih lemah diberbagai sisi, terutama di lini tengah hingga depan. Hal tersebut membuat pengamat sepakbola Tanah Air, Mohamad Kusnaeni menilai Timnas Indonesia perlu mendatangkan pemain hebat lagi di dua sektor tersebut untuk persiapan menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Timnas Indonesia kalah telak 0-6 saat bertandang ke markas Jepang di Stadion Suita, Selasa 10 Juni 2026 lalu. Meski begitu, hasil tersebut sudah tidak berpengaruh apa-apa, baik untuk Skuad Garuda maupun Samurai Biru -julukan Timnas Jepang.
Pasalnya Timnas Indonesia sudah memastikan langkahnya lebih dulu ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sejak laga ke-9 Grup C. Sementara Jepang sudah jauh-jauh hari mengamankan tiket lolos langsung setelah merajai papan klasemen Grup C.
Kendati demikian, Kusnaeni kekalahan telak dari Jepang menandakan kalau Timnas Indonesia masih memiliki banyak Pekerjaan Rumah alias PR untuk menatap babak keempat kualifikasi. Kedalaman skuad dirasa perlu dipertebal agar lebih selaras.
Khususnya pada lini tengah dan depan, mengingat Skuad Garuda sama sekali tak mampu mencatat satu tendangan ke gawang Samurai Biru. Pria yang akrab disapa Bung Kus itu tak spesifik apakah penambahan itu melalui pemain yang sudah ada atau dari naturalisasi baru.
“Kekalahan telak dari Jepang menunjukkan bahwa masih ada banyak PR bagi timnas untuk bersaing di putaran keempat nanti. Sejumlah PR itu harus segera dibenahi kalau kita mau menjaga mimpi lolos ke Piala Dunia,” kata Kusnaeni kepada Okezone, Jumat (13/6/2025).
“Yang paling terasa, kita butuh penambahan pemain berkualitas untuk mempertebal kedalaman skuad. Khususnya di lini tengah dan depan yang saat melawan Jepang terlihat kurang mampu mengimbangi,” sambungnya.
Selain itu, Kusnaeni mengatakan Patrick Kluivert harus kerja lebih ekstra lagi untuk meningkatkan kualitas permainan Timnas Indonesia. Karena menurutnya, Jay Idzes dan kolega acap kali kesulitan ketika harus menghadapi lawan yang memiliki permainan cepat.
“Kita juga perlu berupaya lebih keras meningkatkan kualitas permainan tim secara keseluruhan. Kerjasama antarpemain dan antarlini terlihat masih kedodoran saat menghadapi Jepang,” sambung Kusnaeni.
“Timnas saat ini selalu kesulitan ketika menghadapi lawan yang bermain dengan passing game cepat dan pressing tinggi. Ini ada hubungannya dengan masih lemahnya kerjasama tim yang memang belum padu,” tambah Kusnaeni.
Timnas Indonesia masih memiliki waktu cukup lama untuk berbenah. Pasalnya, pertandingan babak keempat kualifikasi akan dimulai pada bulan Oktober 2025 mendatang. Di mana, Skuad Garuda dikepung oleh lima negara Timur Tengah, yakni Arab Saudi, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Irak.
Keenam tim tersebut nantinya akan dibagi dalam dua grup yang masing-masing berisikan tiga tim. Kemudian pertandingan babak keempat akan digelar terpusat dengan satu tim tuan rumah di setiap grup. Adapun, Indonesia telah mengajukan bidding untuk menjadi tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
(Rivan Nasri Rachman)