Lebih dari itu, ketiga pemain legenda itu menjadi pemain hebat yang justru datang dari kesulitan masing-masing.
"Pele bilang ke ayahnya saat itu, nanti saya yang bawa juara dan kejadian pada tahun 58, Pele waktu itu umur 17. Apakah dia dari genetik yang hebat? Engga," ungkap Towel.
"Kita bicara Maradona, Maradona dari genetik hebat yang sampai harus dikawinkan dengan perempuan Argentina? Kan engga," jelasnya lagi.
Bung Towel lantas meyakini bakat sepak bola dari orang tua tidak menjadi jaminan anaknya akan hebat juga dalam olahraga yang sama. Tommy meyakini upaya menciptakan pesepak bola hebat harus dimulai dari faktor lain.
"Jadi di luar genetik seperti yang disampaikan, apa yang penting dalam sepak bola? Football environment, football development. Apa yang disebut dengan environment? infrastruktur, coaching quality, kompetisi, turnamen," tandasnya.
(Rivan Nasri Rachman)