“Mungkin kita punya momen bagus sama-sama, kita juga punya momen tidak baik ketika bersama. Tapi ini karir sepak bola, saya tidak punya rasa sakit hati dan cuma mau kasih ucapan good luck, dan semoga ini keputusan terbaik buat sepak bola di Indonesia,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada STY yang telah memberikan ilmunya dalam bermain sepak bola. Seperti harus cepat mengambil keputusan dengan bola, bermain dengan satu sentuhan, melepaskan operan dan bergerak untuk menjadi orang ketiga.
“Memori baiknya adalah mungkin saat dia pertama kali memanggil saya ke Tim Nasional. Mungkin semua tahu perjalanan saya, dia sangat percaya Klok dan momen itu, waktu itu kita main Piala Asia dan SEA Games juga, kita dapat medali,” sambung Klok.
“Memori di Kuwait, saya cetak gol penalti penentu untuk lolos ke Piala Asia. Ini kenangan sangat baik dan saya selalu punya memori indah waktu itu. Tapi seperti saya bilang, ada juga kenangan yang tidak baik, tapi itu biasa,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)