KEPUTUSAN pelatih FC Twente, Joseph Oosting yang kerap mengubah skema permainan mendapatkan kritikan tajam dari para fans. Oosting pun merasa heran, karena menurutnya perubahan permainan hingga bereksperimen dengan posisi pemain dilakukannya karena memang diharuskan, seperti untuk menutupi absennya Mees Hilgers.
Ambil contoh soal kondisi FC Twente belakangan ini, yang mengalami perubahan besar di lini belakang karena ketidakhadiran Mees Hilgers. Pemain Timnas Indonesia itu absen dalam tiga pertandingan terakhir karena menjalani pemulihan cedera.
1. Terpaksa Bereksperimen karena Kondisi Skuad Terbatas
Oosting pun harus memutar otak dan mencari pengganti Mees. Duet Gustav Lagerbielke dan Alec Van Hoorenbeeck menjadi pilihan bagi pelatih berusia 52 tahun itu. Namun, perubahan skema ini mengundang kritik.
Oosting mengatakan tidak tertutup untuk dikritik, namun kebingungan denga napa yang dimaksud para kritikus. Pelatih berkepala plontos itu mengakui, sejumlah perubahan yang terjadi pada skema permainan telah berdasarkan pada ketersediaan pemain.
“Saya sebenarnya kurang paham dengan kritik itu. Kami tidak melakukan banyak perubahan dalam beberapa pertandingan terakhir. Kami juga banyak memainkan pertandingan, jangan salah,” kata Oosting dilansir dari Twente Fans, Jumat (3/1/2025).
“Jika Mees Hilgers cedera, maka saya harus menurunkan orang lain. Permainannya saling mengikuti secara berurutan dan terkadang Anda bermain dengan pemain lain,” tambahnya.
2. Perubahan Dilakukan Selaras dengan Kebutuhan Tim
Tidak hanya di lini belakang, Oosting juga menjelaskan tentang sejumlah perubahan yang sering terjadi di lini tengah. Dia mengatakan, penyesuaian dibutuhkan selaras dengan kebutuhan tim.
"Lini tengah ideal saya? Itu juga tergantung pada siapa yang kami lawan, apakah Anda memerlukan dua pemain sepak bola? Anda juga memiliki dua kiper, salah satunya lebih baik dalam menguasai bola daripada yang lain. Dengan cara ini Anda terlihat berpasangan,” jelasnya.
Oosting kemudian menjelaskan pentingnya memiliki kedalaman skuad yang baik lini belakang. Menurutnya, Lagerbielke-Van Hoorenbeeck dan Mees Hilgers-Max Bruns mempunyai kelebihan masing-masing.
"Jika kami menjadi sentral di lini belakang dengan Lagerbielke dan Van Hoorenbeeck, maka Anda ingin memiliki pesepakbola untuk itu. Jika Anda bermain dengan Hilgers dan Bruns, Anda dapat menempatkan pengontrol. Masuk akal jika Anda terkadang bermain dalam formasi berbeda,” pungkas Oosting.
(Rivan Nasri Rachman)