Kendati demikian, dengan skuad tersebut awalnya Timnas Indonesia U-23 sempat diragukan karena kalah 0-2 dari Qatar U-23. Namun, dua laga selanjutnya melawan Australia U-23 dan Yordania U-23 skuad Garuda Muda tampil beringas.
Australia dibuat kalah 0-1 berkat gol Komang Teguh. Lalu Yordania dibuat babak belur 4-1 oleh gol-gol Witan, Komang, dan brace Marselino Ferdinan.
Hasil itu membuat Timnas Indonesia U-23 memiliki 6 poin dan menempati posisi runner-up Grup A. Pasukan STY pun menemani Qatar, sang juara Grup A, ke babak perempatfinal.
Anti Klimaks di Fase Gugur
Sebagai tim debutan, berhasil lolos ke fase gugur adalah pencapaian yang sudah sangat baik. Kala itu, banyak yang pesimis Garuda bisa melaju jauh karena di babak perempatfinal, Timnas Indonesia U-23 pun menghadapi Korea Selatan U-23 pernah juara di edisi 2020.
Kendati demikian secara mengejutkan Timnas Indonesia U-23 berhasil menang lewat adu penalti dengan skor 11-10. Babak adu penalti harus dimainkan karena kedua tim sama kuat 2-2, di mana dua golnya dicetak oleh Rafael Struick.
Lolos ke semifinal langsung membuka harapan Timnas Indonesia untuk main di Olimpiade Paris 2024. Hanya tiga tim terbaik yang berhak lolos ke Olimpiade, jadi Garuda harus menang di semifinal atau jadi peringkat ketiga .
Sayangnya, dua-duanya justru tak berhasil diraih Timnas Indonesia. Garuda Muda tumbang 0-2 dari Uzbekistan di semifinal, lalu saat laga perebutan posisi ketiga melawan Irak, Timnas Indonesia kalah 1-2.
