“Data juga mendukung hal ini. Total nilai pasar Timnas China adalah 10 juta euro, sedangkan Timnas Indonesia bernilai 16,73 juta euro. Rata-rata nilai pasar pemain China adalah 417 ribu euro, sedangkan Indonesia mencapai 643 ribu euro,” sambungnya.
“Jumlah pemain yang berkarier di luar negeri adalah 0 untuk China dan 16 untuk Indonesia. Rata-rata usia pemain China adalah 29,5 tahun, sementara Indonesia memiliki rata-rata usia 24,4 tahun,” jelas Sohu.
Kendati begitu, Sohu tetap meyakini China bisa membungkam Timnas Indonesia. Media tersebut menilai Skuad Garuda belum solid. Beda dengan Team Dragons yang skuadnya solid meski kualitasnya jauh dari pasukan Shin Tae-yong.
“Meskipun secara nilai pasar Timnas Indonesia unggul, mereka bisa disebut "sekumpulan pasukan yang tak terkoordinasi", sedangkan Timnas China meskipun bernilai lebih rendah namun memiliki kekuatan solidaritas yang tinggi ditambah dengan keuntungan bermain di kandang. Mereka pasti bisa mendapatkan hasil yang diinginkan,” terang Sohu.
Namun demikian, nyatanya para pemain Timnas Indonesia bermain apik di dua laga awal Grup C dengan meraup dua poin, hasil dari menahan imbang Arab Saudi (1-1) dan Australia (0-0). Torehan dua poin itu membuat Skuad Garuda saat ini duduk di posisi empat Grup C. Sementara China di urutan terakhir karena belum mencicipi kemenangan dari dua laga yang telah dimainkan.
(Rivan Nasri Rachman)
