Lawan Realistis bagi Timnas Indonesia
Jika ingin realistis alias membuka jalan Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026, skuad Garuda diharapkan satu grup dengan tim terendah di masing-masing pot. Sebut saja Korea Selatan di pot 1, Irak (pot 2), Yordania (pot 3), Bahrain (pot 4) dan Kirgistan (pot 5).
Korea Selatan beberapa kali terpeleset saat menghadapi wakil Asia Tenggara. Skuad Taeguk Warriors -julukan Korea Selatan- ditahan Malaysia 3-3 di Piala Asia 2023, serta bermain 1-1 dengan Thailand di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
(Timnas Korea Selatan bisa jadi lawan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia)
Sementara Irak, Timnas Indonesia memang kalah tiga kali dalam satu tahun terakhir. Namun, di pertemuan terakhir yang dilangsungkan di SUGBK, skuad Garuda sanggup mengurung Irak. Sayangnya, kelengahan dan kesalahan yang dibuat beberapa pemain membuat Timnas Indonesia tumbang 0-2 dari Irak.
Bagaimana dengan Yordania dan Bahrain? Mayoritas pemain mereka bermain di kompetisi lokal masing-masing. Alhasil, secara mentalitas dan skill, personel Timnas Yordania dan Bahrain tidak lebih baik ketimbang banyaknya pemain Timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri, khususnya di Eropa.
Untuk Kirgistan, peluang Timnas Indonesia menang kandang dan tandang sangat besar. Wakil Asia Tengah ini tidaklah istimewa. Terbukti di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kirgistan gagal menang saat dua kali bertemu Malaysia.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, buka-bukaan target paling memungkinkan bagi skuad Garuda adalah berebut tiket Piala Dunia 2026 via babak keempat. Bahkan, Shin Tae-yong melihat ada potensi Timnas Indonesia tampil di babak playoff antarkonfederasi menghadapi perwakilan dari Afrika, Amerika Selatan, Oseania serta Amerika Utara dan Tengah.
(Menanti lawan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Foto: Okezone)
"Saya pikir kami dapat mencoba mendapatkan tempat ketiga atau keempat (di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026). Kemudian kami dapat mengincar babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kami bahkan memikirkan tentang babak playoff,” kata Shin Tae-yong, mengutip dari Yonhap.
Sejarah Wakil Asia Tenggara di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Timnas Indonesia bukanlah wakil Asia Tenggara yang main di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia. sebelum skuad asuhan Shin Tae-yong, ada Thailand dan Vietnam yang lebih dulu melakukannya.
Thailand merupakan negara pertama Asia Tenggara yang lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, tepatnya pada 2018. Thailand yang kala itu ditangani Kiatisuk Senamuang finis sebagai juara Grup F babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia yang berisikan Irak, Vietnam dan Taiwan.
Setelah melalui enam pertandingan, Thailand tak terkalahkan dengan catatan empat menang dan dua imbang. Thailand saat itu didampingi Irak yang finis sebagai runner-up Grup F dengan koleksi 12 angka.
Namun, di babak ketiga, Teerasil Dangda menjadi bulan-bulanan. Dari 10 pertandingan, Thailand hanya mendapatkan dua imbang dan menderita delapan kekalahan. Alhasil, Thailand finis di posisi juru kunci karena kalah bersaing dari Jepang, Arab Saudi, Australia, Uni Emirat Arab dan Irak. Singkat kata, Kiatisuk Senamuang langsung mundur dari jabatan pelatih Thailand saat itu.
Kemudian, Vietnam mengikuti jejak Thailand dengan lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Skuad Golden Star Warriors -julukan Timnas Vietnam- lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia usai finis sebagai runner-up Grup G dengan 17 poin, terpaut satu angka dari Uni Emirat Arab yang keluar sebagai juara grup.
Hasil itu membuat UEA dan Vietnam lolos ke babak selanjutnya. Saat itu, UEA dan Vietnam mengungguli tiga negara Asia Tenggara lain, yakni Malaysia, Thailand dan Timnas Indonesia. Seperti Thailand, Vietnam juga menjadi bulan-bulanan di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
(Park Hang-seo antar Timnas Vietnam ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. (Foto: VFF)
Dari 10 pertandingan, Vietnam hanya meraup empat angka, hasil dari satu menang, satu imbang dan delapan kekalahan. Vietnam pun finis sebagai juru kunci Grup B di bawah Arab Saudi, Jepang, Australia, Oman dan China. Apakah Timnas Indonesia bakal bernasib serupa?
