KETUA Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir memberikan tanggapan soal opini Timnas Indonesia harus diisi 60% pemain lokal. Hal itu disampaikan saat Erick dan jajarannya meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta menjelang pertandingan antara Timnas Indonesia versus Irak.
Diberitakan sebelumnya, Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan sempat mengeluarkan pernyataan bahwa para pemain lokal harus mendominasi di Timnas Indonesia. Menurutnya, komposisi skuad Timnas Indonesia harus diisi 60 persen pemain lokal, dan 40 persen pemain naturalisasi.
Pernyataan ini disampaikan Putra saat rapat kerja bersama Kemenpora dan PSSI terkait naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Senin (3/6/2024) lalu. Opini yang disampaikan oleh Putra kemudian menjadi ramai karena dinilai membedakan para pemain Timnas Indonesia.
Soal ini, Erick tidak menyalahkan apa yang disampaikan oleh Putra Nababan. Namun demikian, pria berusia 54 tahun itu mengingatkan bahwa pemain naturalisasi bermain sepenuhnya untuk kepentingan Timnas Indonesia.
“Ya kan opini itu sah. Pak Putra Nababan saya kenal baik dia juga tokoh nasional. Nah itulah yang kita perbaiki sekarang kan nasionalisasi itu adalah pemain berdarah Indonesia,” kata Erick kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia di SUGBK, Jakarta pada Rabu (5/6/2024).
“Nah mungkin banyak teman-teman yang terpersepsikan seakan-akan nasionalisasi kita seperti yang lalu-lalu. Tidak salah, Ada pemain U-17 kita, U-20 kita, kemarin bapak ibunya orang Afrika, Sudan. Bapak ibunya Sudan lahir di sini. Punya KTP, dia orang apa ya?,” sambungnya.
“Ya orang kita udah lahir di sini gimana ya kan. Nah jadi kita juga mesti membuka wacana bahwa olahraga ini makin global ya tetapi kita punya strategi besar bahwa namanya naturalisasi adalah pemain berdarah Indonesia ya dan kepentingan tim nasional, bukan klub,” tambah Erick Thohir.
Menurut Erick, naturalisasi pemain saat ini berbeda dengan masa lampau. Dia menegaskan, para pemain yang dinaturalisasi saat ini harus memprioritaskan Timnas Indonesia ketimbang klubnya.
“Dulu naturalisasi banyak kepentingan klub begitu dinaturalisasi, dipakai tim nasional, ogah-ogahan, gitu kan. Tetapi main di klub seger, dan kualitasnya, tidak standar tim nasional, nah ini gak bisa. Memang sepak bola ini rumit, perlu diperbaiki gitu,” jelasnya.
Di sisi lain, Timnas Indonesia saat ini sedang bersiap untuk berhadapan dengan Irak dalam lanjutan putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan itu akan berlangsung di SUGBK, Jakarta pada Kamis (6/6/2024) mendatang.
(Admiraldy Eka Saputra)