NEGARA Israel berpotensi dicoret dari keanggotaan FIFA lebih cepat dari rencana rapat darurat yang akan berlangsung pada 20 Juli 2024 mendatang. Pasalnya Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan akan melakukan rapat luar biasa sebelum 20 Juli 2024 tersebut.
Seperti yang diketahui, rencana Israel dikeluarkan dari kenggotaan FIFA bermula dari Federasi Sepakbola Palestina (PFA) mengajukan proposal kepada Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Proposal itu diberikan saat kongres Tahunan FIFA yang berlangsung di Bangkok, Thailand, pada Jumat 17 Mei 2024.
Inti dari proposal itu adalah Presiden PFA, Jibril Rajoub meminta FIFA mengeluarkan Israel dari status anggota. Dari 211 anggota FIFA, 37 negara mengutuk serangan Israel kepada Palestina, khususnya di wilayah Gaza.
Rajoub sendiri berharap FIFA bisa menghukum Israel seperti kasus-kasus sebelumnya. Seperti halnya kasus Afrika Selatan, Yugoslavia, hingga yang terbaru Rusia.
Rusia mendapatkan sanksi dari FIFA semenjak menginvasi Ukraina pada 2022 silam. Sejak saat itu, Rusia pun dilarang mengikuti kompetisi yang berada di bawah naungan FIFA dan UEFA.
Rajoub berharap FIFA dapat adil dengan ikut menghukum Israel. Malahan sanksinya yang pihak PFA mau adalah Israel dicoret keanggotaanya dari FIFA.
Menanggapi hal tersebut, FIFA awalnya akan memutuskan itu dalam rapat darurat yang ditentukan jatuh pada 20 Juli 2024. Namun, kabar terbaru Infantino akan memanggil 37 negara ofisial senior yang tergabung di FIFA Council untuk membahas permasalahan itu.
Rapat luar biasa itu digelar sebelum 20 Juli 2024. Jadi, ada potensi Israel justru bisa saja dicoret langsung oleh FIFA Council pada rapat luar biasa tersebut.
(Rivan Nasri Rachman)