Lebih lanjut, Diawara yakin betul Timnas Guinea U-23 seharusnya menang 3-0 alih-alih hanya tipis. Ia menegaskan lagi pentingnya lini depan untuk menyelesaikan secuil peluang gol.
“Kami harusnya mampu mengakhiri pertandingan di babak kedua dengan keunggulan 3-0,” keluh Diawara.
“Saya sering mengulangi sektor (lini depan) yang harus membuat perubahan nyata,” tandas pelatih berusia 48 tahun itu.
Bagi Guinea, ini merupakan penampilan kedua di Olimpiade sejak terakhir kali 58 tahun lalu pada Olimpiade Tokyo 1964. Sedangkan, Indonesia harus mengubur mimpi tampil di cabor sepakbola Olimpiade setelah terakhir pada Melbourne 1956.
(Wikanto Arungbudoyo)