“Kenapa Indonesia lebih cepat dari Malaysia? Hal ini karena satu presiden (FAM) duduk di kantor, tunggu orang antar dokumen,” keluh akun tersebut.
“(Sementara) satu presiden senantiasa bekerja dan menjumpai pemain keturunan,” tutup akun tersebut.
Ya, Erick memang beberapa kali menemui langsung calon pemain keturunan yang akan dinaturalisasi. Pertemuan itu bisa terjadi di luar negeri atau bahkan Indonesia seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Jay Idzes, dan Nathan Tjoe-A-On.
Cara tersebut diklaim lebih efektif untuk membujuk para pemain keturunan agar mau membela Timnas Indonesia. Dengan begitu, proses naturalisasi menjadi WNI bisa cepat selesai.
(Wikanto Arungbudoyo)