BERIKUT empat negara yang miliki banyak pemain keturunan untuk perkuat Timnas Indonesia. Sejauh ini, para pemain keturunan di Timnas Indonesia berasal dari sana.
Indonesia memiliki cukup banyak diaspora di luar negeri. Hal itu berdampak pada kehadiran pemain-pemain sepakbola berdarah keturunan.
Lalu, mana saja empat negara yang miliki banyak pemain keturunan? Simak ulasan berikut ini.
4 Negara yang Miliki Banyak Pemain Keturunan untuk Perkuat Timnas Indonesia
4. Qatar
Sejumlah bakat sepakbola berdarah Indonesia ternyata ada di Qatar. Mereka merupakan anak dari diaspora Indonesia yang bekerja di negara tersebut seperti Andri Syahputra dan Abdurrahman Iwan.
PSSI bisa mencoba untuk mencari pemain-pemain keturunan Indonesia di Qatar. Siapa tahu ada nama-nama baru yang bisa diberikan status WNI.
3. Jerman
Negara satu ini bisa mulai dilirik PSSI sebagai tujuan pencarian pemain keturunan. Setidaknya ada beberapa nama potensial yang saat ini berkarier di Jerman.
Kelana dan Noah Mahesa, Ethan Kohler, Dillan Yabran, serta Amar Brkic, adalah beberapa contoh pemain keturunan berdarah Indonesia. Tentu masih ada lagi nama yang bisa dibidik.
2. Amerika Serikat
Tidak disangka, Negeri Paman Sam ternyata memiliki cukup banyak pemain keturunan Indonesia. Biasanya, mereka adalah anak-anak dari WNI yang bekerja atau menempuh pendidikan lanjutan di sana.
Para pemain ini mengawali karier dengan memperkuat tim-tim di level universitas. Selain Maarten Paes di FC Dallas, ada nama-nama seperti Donnie Leahy dan Adrian Wibowo yang merumput di sana.
1. Belanda
Tak perlu diragukan lagi, Belanda merupakan ‘kolam’ pencarian bakat pemain keturunan Indonesia. Status sebagai bekas koloni di Asia, menjadikan banyaknya WNI atau darah keturunan di Negeri Kincir Angin.
Sejumlah nama kini sudah memperkuat Timnas Indonesia. Negara juara Piala Eropa 1988 itu tentu masih menyimpan banyak pemain-pemain keturunan untuk diberikan status WNI.
Itu tadi empat negara yang miliki banyak pemain keturunan untuk perkuat Timnas Indonesia. Semoga informasi ini berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)