Lebih lanjut, mantan pelatih Bayern Munich itu mengungkapkan alasannya bakal menempatkan Havertz sebagai striker saat bersua Les Bleus. Menurutnya, pergerakan dan kecepatan eks Bayer Leverkusen itu sangat apik sehingga menghadirkan gaya bermain yang berbeda dengan striker murni yang dimilikinya.
“Dia punya pergerakan dalam yang bagus dan kecepatan yang sangat bagus. Kami senang memiliki striker di belakangnya, Fulle (Niclas Fullkrug) membawa profil berbeda,” jelas pelatih berusia 36 tahun itu.
“Deniz (Undav) juga bisa bermain di posisi lain. Itu bagus bahwa tidak semua pemain memiliki profil yang sama,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)