DOHA – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, mengungkap dua faktor yang dibutuhkan Timnas Indonesia agar berprestasi. Faktor itu adalah penyempurnaan taktik dan strategi.
Hal ini diungkap Erick Thohir usai Timnas Indonesia tersingkir di babak 16 besar Piala Asia 2023. Pasalnya, skuad Garuda tumbang 0-4 dari Australia di babak itu.
Erick Thohir pun mengatakan kekalahan dari Timnas Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023 tidak perlu diratapi terlalu lama. Pasanya, masih prestasi lain yang harus dicapai pasukan Shin Tae-yong.
Meski menelan kekalahan telak, Erick Thohir menilai Timnas Indonesia sudah tampil maksimal dan memberikan yang terbaik. Bahkan, ia menilai penyempurnaan taktik dan strategi akan membuat Timnas Indonesia semakin berprestasi untuk ke depannya.
"Di luar soal skor, saya nilai pemain sudah maksimal, ingin berikan yang terbaik, tampil lepas, semangat, dan tidak takut,” ujar Erick Thohir, dikutip dari laman resmi PSSI, Senin (29/1/2024).
“Artinya, dari segi materi pemain, inilah timnas terbaik kita. Tapi, kita butuh lebih untuk penyempurnaan taktik dan strategi agar tim ini makin berprestasi," lanjutnya.
Erick Thohir mengatakan Timnas Indonesia harus bisa mendapat target lebih besar di Piala Asia berikutnya. Pasalnya, para pemain muda sudah memiliki pengalaman berharga di Piala Asia 2023.
"Modal usia muda dengan tambahan pengalaman di Piala Asia ini seharusnya menjadi suatu yang lebih besar prestasinya di Piala Asia mendatang,” ujar Erick Thohir.
“Saya berharap, kekalahan dari Australia tidak perlu diratapi. Masih ada target prestasi yang harus ditunjukkan bagi pemain dan juga pelatih. Saya percaya tim U-23 bisa masuk, 8 besar,” lanjutnya.
Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung di Qatar pada 15 April sampai 3 Mei mendatang. Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup A bersama tuan rumah Qatar, Australia, dan Yordania.
Pemain-pemain Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 sendiri sebagian besar akan kembali tampil di Piala Asia U-23 2024. Ernando Ari, Pratama Arhan, Rafael Struick, Ivar Jenner, Justin Hubner, hingga Marselino Ferdinan merupakan pemain di bawah usia 23 tahun yang mendapat kesempatan bermain di level senior.
(Djanti Virantika)
