MARI membahas kiprah Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023. Tim level usia U-22 asuhan Indra Sjafri berhasil mencetak sejarah dengan membawa pulang emas dari Kamboja pada Mei 2023 lalu.
Indra Sjafri dipercaya untuk menukangi Garuda Muda – julukan Timnas Indonesia U-22 – dalam ajang ini. Sebab, Shin Tae-yong tadinya diperkirakan bakal sibuk menangani Timnas Indonesia U-20 karena penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia dijadwalkan pada Mei dan Juni.
Namun, Piala Dunia U-20 2023 nyatanya batal digelar dan dipindah ke Argentina. Sebagai gantinya, Indonesia menjadi tuan rumah di Piala Dunia U-17 2023 yang terselenggara bulan November lalu.
Indra Sjafri tetap dipercaya menangani Timnas Indonesia U-22 bagaimanapun juga. Sebagai dampaknya, banyak pemain bintang dari Timnas Indonesia U-20 yang bisa dipakai olehnya, termasuk Marselino Ferdinan.
Kehadiran Marselino Ferdinan terbukti memberikan dampak luar biasa kepada Timnas Indonesia U-22 pada saat itu. Garuda Muda mengawali turnamen dengan menghajar Filipina 3-0, dan Marselino menjadi pencetak gol pertama, sebelum diikuti oleh Irfan Jauhari dan Fajar Fatur Rahman.
Pada laga kedua, kontra Myanmar, Marselino kembali membuka skor pada menit ke-19. Pada akhirnya, Timnas Indonesia U-22 sukses merengkuh kemenangan dengan skor 5-0 pada laga itu, dengan Ramadhan Sananta mencetak dwigol selagi Fajar Fatur Rahman dan Titan Agung masing-masing menyumbangkan satu gol.
Marselino tidak mencetak gol lagi hingga turnamen usai. Namun, kehadirannya benar-benar menjadi pembeda di lapangan. Pada laga ketiga, Timnas Indonesia menang 3-0 atas Timor Leste berkat satu gol dari Sananta dan dwigol Fajar.
Itu meloloskan Timnas Indonesia U-22 ke semifinal SEA Games 2023, namun masih ada satu laga lagi di fase grup kontra sang tuan rumah Kamboja. Gawang Timnas Indonesia U-22 akhirnya bergetar untuk pertama kalinya di turnamen ini, namun tetap menang dengan skor 2-1 berkat gol-gol Titan Agung dan Beckham Putra.
Kedigdayaan tim asuhan Indra Sjafri berlanjut di semifinal ketika menghadapi Vietnam. Bek Komang Teguh sukses membuka skor ketika laga baru bergulir sembilan menit.
Nguyen Van Tung menyamakan skor untuk Vietnam sebelum jeda turun minum, namun Muhammad Ferarri membawa Timnas Indonesia U-22 unggul lagi pada menit ke-53.
Bagas Kaffa sempat mencetak gol bunuh diri yang menyamakan skor menjadi 2-2 pada menit ke-79, selagi Timnas Indonesia U-22 bermain dengan 10 orang karena Pratama Arhan dikartu merah. Meski begitu, Garuda Muda berhasil menemukan gol kemenangannya pada masa injury time berkat gol Taufany Muslihuddin.
Lolos ke final dengan kemenangan 3-2, Timnas Indonesia U-23 berhadapan dengan lawan terberat, Thailand U-22. Tanpa diperkuat oleh Pratama Arhan, yang tampil memukau di semifinal lewat lemparan roketnya yang berbuah dua gol.
Alfeandra Dewangga mengambil alih tugas Pratama Arhan sebagai pelempar jarak jauh dan berhasil memberi assist untuk gol pembuka Sananta pada menit ke-20. Sebelum jeda turun minum, Timnas Indonesia U-22 semakin di atas angin karena gol kedua Sananta di masa injury time babak pertama.
Namun, Thailand berhasil menyamakan skor lewat gol Anan Yodsangwal pada menit ke-65 dan tembakan Yotsakorn Burapha pada masa injury time babak kedua. Skor 2-2 memaksa laga dilanjutkan kepada masa injury time.
Belum semenit babak pertama perpanjangan waktu berjalan, Timnas Indonesia U-22 sudah unggul lagi jad 3-2 berkat gol Irfan Jauhari. Sesudahnya, kerusuhan sempat pecah diiringi dengan hujan kartu.
Thailand mengakhiri laga dengan delapan orang karena Soponwit Rakyart, Jonathan Khemdee, dan Teerasak Poephimai dikartu merah. Indonesia hanya memiliki 10 pemain di lapangan karena Komang Teguh dikartu merah dalam kerusuhan.
Namun, Timnas Indonesia U-22 sukses mencetak dua gol lagi melalui Fajar dan Beckham. Skor 5-2 menutup laga final dan Indonesia mencatatkan sejarah dengan mengakhiri dahaga emas di cabor sepakbola putra SEA Games sejak 1991.
(Reinaldy Darius)