MEDIA Arab, Al Jazeera, menyebut Timnas Indonesia punya modal mimpi tinggi tapi kualitas pas-pasan jelang Piala Asia 2023. Padahal, PSSI dan Shin Tae-yong sudah berusaha keras meningkatkan kualitas tim.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia akan tampil di Piala Asia 2023. Ini merupakan keikutsertaan skuad Garuda untuk yang kelima kalinya sejak 1996.
Bahkan, Indonesia untuk pertama kalinya tampil di Piala Asia sejak terakhir pada 2007. Ketika itu, anak asuh Ivan Kolev langsung lolos sebagai tuan rumah bersama Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Absen lama di Piala Asia, Timnas Indonesia mengusung mimpi setinggi langit. Anak asuh Shin Tae-yong ditargetkan lolos ke babak 16 besar. Namun, hadangan sudah muncul di fase grup.
Timnas Indonesia diundi masuk Grup D Piala Asia 2023 yang terbilang neraka. Sebab, di grup itu ada Timnas Vietnam, Timnas Irak, dan Timnas Jepang! Al Jazeera sampai menyebut Tim Merah Putih tampil dengan modal mimpi setinggi langit.
"Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, ambisi besar tapi kemampuan seadanya. Timnas Indonesia bercita-cita untuk mengakhiri babak penyisihan grup untuk mencapai babak selanjutnya di Piala Asia," tulis laporan Al Jazeera, dikutip pada Rabu (20/12/2023).
Ulasan tersebut tentu saja terkesan meremehkan. Sebab, Timnas Indonesia kali ini cukup berbeda dengan kekuatan sebelum-sebelumnya. Sebanyak 29 pemain yang dipersiapkan dan mengikuti pemusatan latihan (TC) di Turki, bisa dibilang komposisi terbaik.
Sebelas pemain di antaranya bahkan kini merumput di luar negeri dengan tujuh penggawa berkarier di Eropa alias Benua Biru. Tentu saja, komposisi ini sangat baik untuk Timnas Indonesia.
Terlepas dari itu, Timnas Indonesia akan melakoni TC pada kurun 20 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 di Turki. Setelah itu, mereka akan melanjutkan latihan di Qatar untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Tak hanya berlatih, Indonesia dijadwalkan melakoni tiga laga uji coba. Timnas Libya bakal dihadapi pada 2 dan 5 Januari 2024 di Antalya, Turki. Lalu, Timnas Iran ditantang oleh Marc Klok dan kolega pada 9 Januari di Qatar.
(Wikanto Arungbudoyo)
