LEGENDA sepakbola Indonesia, Rully Nere memberikan pendapatnya terkait program naturalisasi pemain yang tengah gencar dilakukan PSSI. Menurut Rully, program tersebut secara tidak langsung mematikan motivasi dan mimpi anak-anak lokal yang ingin bermain membela Timnas Indonesia.
Seperti yang diketahui, semenjak kedatangan pelatih Shin Tae-yong, PSSI cukup gencar melakukan naturalisasi pemain. Sebut saja seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan yang terbaru adalah Justin Hubner.
Selain nama-nama di atas, PSSI pun dikabarkan masih akan menaturalisasi Jay Idzes, Nathan Joe-A-On dan Ragnar Oratmangoen. Hal tersebut memang terbilang banyak dan membuat sejumlah pemain yang bukan naturalisasi pada akhirnya tersingkir dari skuad Garuda.
Melihat kondisi itu, Rully pun khawatir naturalisasi tersebut bisa mematikan motivasi para pemain muda yang saat ini tengah dibina untuk bisa menjadi pemain masa depan Indonesia. Sebab ketika latihan setengah mati, pada akhirnya PSSI justru lebih memilih naturalisasi pemain keturunan.
“Kalau buat saya untuk pembinaan dan buat anak-anak kita yang masih punya masa depan, naturalisasi secara tidak langsung mematikan motivasi mereka. Karena mereka anak-anak sekarang sudah latihan setengah mati, tahu-tahu ada naturalisasi mereka pasti kecewa,” ungkap Rully, dikutip dari aku youtube, Mahardika Entertainment, Kamis (7/12/2023).
Bagi Rully, kehadiran pemain naturalisasi belum menjamin Timnas Indonesia bisa Berjaya. Namun, ia pun menegaskan sejatinya ia tidak menentang program naturalisasi tersebut.
Sebab bagi legenda Timnas Indonesia itu, satu atau dua pemain naturalisasi boleh-boleh saja asal tidak terlalu banyak. Ia pun mengharapkan pemain naturalisasi yang direkrut harus yang memiliki level tinggi, karena jika tidak baginya untuk apa.
“Sepakbola kita ini ke depannya bisa bagus, bisa juga tidak. Kalau untuk Piala Dunia, naturalisasi asal pemainnya betul-betul tapi yang kualitasnya dua tingkat,” sambung Rully.
“Cuma kalau (kualitasnya) sama saja, ya untuk apa. Ada mereka (pemain naturalisasi) kita juga engga sampai final. Naturalisasi untuk Piala Dunia demi gengsi, mungkin buat saya satu atau dua boleh, tapi terlalu banyak juga tidak boleh,” tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)