BUKTI komitmen transformasi sepakbola Indonesia, FIFA punya dua agenda besar di Jakarta. Dukungan itu diberikan oleh FIFA melalui FIFA-ASEAN MoU Renewal Consultation Workshop dan FIFA Financial Governance Workshop.
Ada dua agenda besar di kantor FIFA di Jakarta. Agenda pertama adalah FIFA-ASEAN MoU Renewal Consultation Workshop telah digelar sejak 15 November. Acara ini merupakan Workshop yang digagas bersama dengan ASEAN Secretariat ini berfokus pada diskusi mengenai aktivitas yang telah dilaksanakan dalam kerangka Nota Kesepahaman FIFA-ASEAN yang telah berlangsung sejak 2019 dan akan berjalan hingga akhir 2024.
Selain itu, ada juga diskusi mencakup peran dan tanggung jawab, Program FIFA Football 4 School (F4S) dan perlindungan dan keamanan stadion. Harapannya, nota kesepahaman ini akan diperbarui pada KTT ASEAN berikutnya di akhir 2024.
Direktur Anggota FIFA Asia & Oseania, Sanjeevan Balasingam mengatakan agenda FIFA-ASEAN MoU Renewal Consultation Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi FIFA dengan sepak bola Asia, terkhusus Asia Tenggara.
“Tujuan utama dari acara ini adalah menciptakan sinergi yang lebih besar antara para pemangku kepentingan sehingga MoU yang diperbarui lebih berorientasi pada kebutuhan nyata sehingga diharapkan memiliki dampak yang lebih besar terhadap sepakbola dalam komunitas ASEAN,” kata Sanjeevan dalam rilis resmi, dikutip pada Minggu (19/11/2023).
Kemudian, agenda selanjutnya yakni FIFA Financial Governance Workshop berlangsung pada 16-17 November lalu. Agenda yang dihadiri oleh para petinggi federasi sepakbola Asia Tenggara dan Timur ini berfokus pada penguatan tata kelola keuangan dan membahas topik meliputi panduan Tata Kelola Keuangan FIFA yang baru diluncurkan, praktik perencanaan & anggaran, transfer dana, tinjauan audit pusat, serta presentasi perangkat lunak akuntansi modern dan akuntansi proyek.
Pada workshop ini juga dilakukan pertemuan bilateral antara FIFA dan Asosiasi Sepakbola negara peserta untuk membahas isu-isu terkini. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Vivin Cahyani mengatakan upaya ini merupakan bukti nyata komitmen FIFA membantu pengembangan sepakbola Asia Tenggara dan Timur.
"Upaya yang dilakukan oleh FIFA adalah bukti komitmennya untuk membina kredibilitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana di asosiasi sepakbola di Asia Tenggara dan Asia Timur,” kata Vivin.
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI), Erick Thohir, juga memberikan pujian kepada FIFA atas inisiatif cepatnya yang ditujukan untuk meningkatkan standar tata kelola sepakbola di Asia, khususnya di Indonesia. Pria berusia 53 tahun itu memastikan bahwa ke depannya akan ada peningkatan kolaborasi antara FIFA, PSSI, dan pemerintah Indonesia, dengan satu tujuan yaitu transformasi sepakbola di Indonesia.
(Reinaldy Darius)