Tentu saja, hal itu menjadi sebuah kemungkinan. Namun, melihat kecenderungan Shin untuk menerapkan taktik sesuai kebutuhan dan karakter lawan, rasanya sungguh sulit melihat Dimas dan Sananta akan menjadi duet.
Kebetulan, laga kali ini melawan Brunei Darussalam yang di atas kertas berada jauh di bawah Indonesia. Memainkan dua striker adalah pilihan wajar untuk mengejar jumlah gol.
Selama ini, Shin hampir selalu memainkan skema satu striker di lini depan, apa pun formasi yang dipilih (terkecuali 4-4-2 dan 3-5-2). Andai turun dengan penyerang kembar, salah satu biasanya lebih berperan sebagai second striker.
=BACA JUGA:
Dimas dan Sananta memang memiliki karakter yang berbeda. Namun, kembali lagi, semua pilihan ada pada sang pelatih. Bisa saja keduanya diturunkan berbarengan jika memang dibutuhkan.
(Wikanto Arungbudoyo)