GELANDANG Bali United asal Palestina Mohammed Rashid kesal terhadap banyaknya orang yang tutup mata atas kekejaman Israel. Rashid, yang merupakan gelandang Timnas Palestina, mengutarakan curahan hatinya lewat media sosial mengenai apa yang terjadi di negaranya.
Liga 1 2023-2024 pada saat ini libur karena jeda internasional, namun Rashid tidak bisa membela Timnas Palestina karena segala aktivitas sepakbola dibekukan. Konflik yang terjadi dengan Israel turut memengaruhi aktivitas pesepakbolaan di Timur Tengah.
Untuk diketahui, ketegangan antara militer Israel (IDF) dan pasukan perlawanan Palestina (Hamas) tengah memanas. Banyak masyarakat sipil tewas dari kedua belah pihak akibat jual beli serangan militer yang berlangsung sejak Sabtu (7/10/2023) silam.
Imbasnya, Timnas Palestina dikabarkan mengundurkan diri dari ajang Piala Merdeka 2023. Jika kabar tersebut benar, maka kini tersisa tiga tim saja yang ikutserta pada turnamen tersebut, yakni India, Tajikistan dan Malaysia selaku tuan rumah.
Rashid kemudian angkat bidara soal perihal situasi konflik antara Israel dan pejuang Hamas. Pada Insta Story di akun media sosialnya, pemain berposisi gelandang itu membagikan video seorang korban anak perempuan terkulai lemas sembari membubuhkan kalimat ‘Lahaula walakuata ilabillah’ yang berarti tiada daya dan kekuatan selain pertolongan Allah.
Pada slide kedua, Rashid geram banyak yang tutup mata atas kekejaman militer Israel terhadap masyarakat sipil Palestina. Eks pemain Persib Bandung itu menyebut banyak pihak terkecoh oleh media barat.
“Buka mata Anda dan memahami kebenaran itu tidak sesulit itu, sanga mudah untuk mengetahui kebenarannya, jadi tolong jangan terkecoh media-media bodoh,” tulis Rashid pada akun Instagramnya, @moerashid95, Selasa (10/10/2023).
Pada slide Instastory ketiganya, Rashid membagikan video pemukiman warga sipil Palestina luluh lantak akibat bom yang dijatuhkan IDF. Pada slide terakhir, pemain berusia 28 tahun itu membagikan video seorang anak kecil terkulai lemas akibat serangan Israel.
“Warga sipil dibom,” pemain Timnas Palestina itu.
“Jika Anda berpikir melakukan ini kepada masyarakat sipil tidak berdosa itu tidak apa-apa, Anda harus memeriksa kembali kemanusiaan Anda,” lanjut Rashid pada slide terakhir.
“Mereka yang berbicara soal kemanusiaan harus menjadi manusia lebih dahulu sebelum berbicara,” pungkasnya.
(Reinaldy Darius)