KISAH tragis Peter Withe, bikin ranking FIFA Timnas Indonesia turun 58 peringkat hingga cetak sejarah buruk di Piala AFF akan diulas Okezone. Sebelum melatih Timnas Indonesia, juru taktik asal Inggris itu lebih dulu menukangi Timnas Thailand dari 1 Juli 1998 hingga 31 Desember 2003.
Selama periode tersebut, Peter Withe sukses membawa Timnas Thailand menjuarai Piala AFF 2000 dan 2002, hingga merebut medali emas SEA Games 2001. Setelah lima tahun menangani pasukan Gajah Perang, Peter Withe hijrah ke Tanah Air untuk melatih Timnas Indonesia per 1 Januari 2004 hingga 18 Januari 2007.
Ketika awal Peter Withe menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia, skuad Garuda masih menempati ranking 91 dunia per Januari 2004. Namun, kehadiran juru taktik kelahiran Birmingham itu nyatanya membuat ranking Timnas Indonesia justru turun.
Hal itu bermula ketika Peter Withe gagal bawa Timnas Indonesia menang di final Piala AFF 2004, babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Asia, hingga fase grup Piala AFF 2007. Berhubung Kualifikasi Piala Dunia 2006 agenda resmi FIFA, maka ranking FIFA Timnas Indonesia pun merosot tajam saat ditukangi Peter Withe.
Sejak Peter Withe melatih pada Januari 2004 ke Januari 2007, Timnas Indonesia turun 58 tingkat, yaitu dari peringkat 91 ke 149 dunia menurut data FIFA. Padahal, sebelum kehadiran Peter Withe pada periode 1998-2003, Timnas Indonesia sejatinya konsisten berada di posisi 100 besar dunia.
Bahkan, Timnas Indonesia pernah menempati ranking 76 dunia pada September 1998 atau yang terbaik sepanjang sejarah. Bukan hanya ranking FIFA Timnas Indonesia saja yang turun drastis, Peter Withe juga bawa skuad Garuda cetak sejarah buruk di Piala AFF.
Untuk pertama kalinya Timnas Indonesia gagal lolos dari fase grup alias babak pertama Piala AFF pada edisi tahun 2007. Akibatnya, Peter Withe dipecat dari pekerjaannya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 18 Januari 2007.
Padahal, pada turnamen Piala AFF edisi sebelumnya berhasil dimenangkan Peter Withe bersama Thailand pada 2000 dan 2002. Setelah itu, mereka kemudian menjadi runner-up bersama Indonesia pada tahun 2004.
(Rivan Nasri Rachman)