HANGZHOU – Pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-24, Hugo Samir makin berambisi membawa Garuda Muda meraih medali di ajang Asian Games 202. Hugo Samir yang terlihat antusias itu mengaku sangat ingin memberikan hasil yang terbaik untuk Timnas Indonesia U-24 usai tiba di Hangzhou, China pada Sabtu 16 September 2023 lalu.
Untuk yang belum tahu, Hugo merupakan satu dari 22 pemain Timnas Indonesia U-24 yang dibawa sang pelatih, Indra Sjafri ke Negeri Tirai Bambu. Pada multievent tersebut, Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup F bersama Taiwan, Kirgizstan dan Korea Utara.
Timnas Indonesia U-24 memulai perjalanan dengan menghadapu Kyrgystan pada Selasa (19/9/2023), dilanjutkan dengan meladeni Taiwan pada Kamis (21/9/2023) sebelum berjumpa Korea Utara pada Minggu (24/9/2023). Seluruh laga akan dimainkan di Zheijang University Stadium, Hangzhou.
Timnas Indonesia U-24 pun berangkat ke China dalam dua kloter. Sebab sebagian pemain masih membela klub masing-masing pada lanjutan Liga 1 2023-2024 akhir pekan ini.
Kloter pertama sudah tiba Negeri Panda. Setibanya di Bandara, Hugo Samir langsung mengungkap ambisi meraih medali di ajang Asian Games 2022.
“Nama saya Hugo Samir, kami dari Indonesia, kami dari Timnas sepakbola, dan saya harap kami menampilkan permainan bagus dan mendapatkan medali, terima kasih,” ucap Hugo pada Instagram resmi Asian Games 2022, @ag2022official, Senin (18/9/2023).
Sebelum berbicara mengenai medali, Hugo harus menunjukkan performa maksimal agar mendapat menit bermain di Timnas Indonesia U-24. Pemain Persis Solo itu ingin permainannya kian matang saat kembali ke klub usai Asian Games 2022 nanti.
“Target saya di sini kalau bisa saya memberikan yang terbaik dan bisa bermain inti di skuad Asian Games nanti. Tentunya buat perkembangan saya sendiri juga sangat baik,” ujar Hugo kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia (MPI), Sabtu (16/9/2023) lalu.
“Ya tentunya kita harus lebih kompak dan semoga pada laga pertama, (harapannya) pemain-pemain yang menyusul sudah bisa bermain dan kompak dengan kita,” tukasnya.
(Rivan Nasri Rachman)
