Adapun pelajaran berharga yang dimaksud Baggott adalah bermain di bawah tekanan. Bukan rahasia lagi suporter di Solo kerap memadati stadion hingga penuh ketika Timnas Indonesia U-23 bermain.
Baggott merasa ada tuntutan terhadap dirinya untuk membawa Garuda Muda meraih kemenangan. Selain perbedaan gaya taktik dengan di klub, pemain berusia 20 tahun itu merasa bermain di bawah tekanan amat membentuk mentalnya sebagai pemain maupun pribadi.
“Ya, hal yang menguntungkan dengan cara yang berbeda jelas memainkan gaya sepak bola yang berbeda sebagai pemain, Anda belajar lebih banyak dan ada area tekanan yang cukup besar,” ucap Elkan Baggott.
“Jadi, setiap kali Anda bermain untuk Indonesia, Anda tahu, itu adalah penontonnya, dan ada banyak tekanan untuk memenangkan pertandingan. Jadi menurut saya ini semacam membangun karakter Anda sebagai pribadi,” ujarnya menambahkan.
“Jadi mudah-mudahan Anda tahu, ketika saya kembali ke Inggris, saya mengambil sebagian dari itu (pelajaran di Timnas Indonesia U-23) dan mungkin lebih baik ketika bermain di bawah tekanan,” tutupnya.
(Reinaldy Darius)