Kisah Masa Kecil Cristiano Ronaldo yang Sempat Diejek karena Pekerjaan sang Ayah

Endang Oktaviyanti, Jurnalis
Selasa 12 September 2023 16:32 WIB
Cristiano Ronaldo punya masa lalu yang sulit sebelum sukses sebagai pesepakbola (Foto: Cadena SER)
Share :

KISAH masa kecil Cristiano Ronaldo yang menarik perhatian publik, terutama para penggemarnya. Kehidupan CR7 – julukan Cristiano – memang tidak semulus kariernya di lapangan hijau.

Cristiano Ronaldo lahir dari pasangan Maria Dolores dos Santos Aveiro (Ibu) dan José Dinis Aveiro (Ayah). Dia lahir pada 5 Februari 1985.

Sang ibu merupakan juru masak, sedangkan ayahnya adalah mantan prajurit, tukang kebun, dan kit man atau pengurus baju di sebuah tim sepakbola. Ronaldo lahir sebagai anak keempat dari empat bersaudara.

Dia mempunyai dua kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki bernama Elma Aveiro, Katia Aveiro, dan Hugo Aveiro.

Cristiano Ronaldo memulai kariernya sejak usia tujuh tahun untuk klub lokal, yakni Club Futebol Andorinha. Sebelum akhirnya dia mencoba peruntungannya dengan Club Desportivo National.

Ketika Ronaldo bermain untuk tim junior pertamanya Andorinha, sang ayah harus bekerja sebagai kit man yang bertugas merapikan ruang ganti dan harus mencuci semua perlengkapan pemain.

Aveiro mendapatkan pekerjaan itu karena Ronaldo bermain untuk tim tersebut. Namun, Ronaldo justru diejek rekan-rekan setimnya karena profesi sampingan ayahnya untuk menambah penghasilan sebagai tukang kebun.

Keluarga Cristiano Ronaldo memang tidak kaya dan dia mengalami kemiskinan ekstrem di masa kecilnya. Bahkan rumah tempat dia dibesarkan mencerminkan kemiskinan yang dihadapi rumah tangganya saat itu.

Cristiano dibesarkan di sebuah rumah miskin dan dia berbagi kamar dengan semua saudaranya.

Beranjak remaja, Ronaldo melanjutkan uji coba dengan Nacional, akademi lain di pulau Madeira. Dia pun berhasil merayakan kemenangan turnamen bersama orangtua, staf klub.

Seolah tak ingin berpuas diri, Ronaldo mencoba keberuntungan dengan melakukan uji coba di Sporting CP, tepat pada 1997. Dia pun harus berbesar hati meninggalkan keluarganya di Madeira ke Lisbon pada usia 12 tahun.

Meninggalkan orangtua dan anggota keluarganya bukanlah keputusan yang mudah karena dia menangis setiap hari. Meskipun demikian, dia bertahan dan terus bekerja keras.

Menginjak usia 14 tahun, Ronaldo semakin tangguh untuk mendorong dirinya melakukan hal-hal luar biasa dengan sepak bola. Hal tersebut dia lakukan demi mengusir rasa rindu pada keluarga.

Seiring berjalannya waktu, dia mulai tidak menyukai mencampurkan pendidikan dengan sepakbola. Dia akhirnya memilih untuk berhenti sekolah.

Ronaldo tetap fokus di dunia sepakbola. Terbukti pada usia 16 tahun, CR7 menjadi sangat ambisius karena latihan keras yang konstan.

Dalam waktu singkat, manajer tim utama Sporting László Bölöni menawarinya kesempatan pra-musim untuk skuad senior.

Pada tahun 2003, tepatnya pada tanggal 12 Agustus, Ronaldo mendapat kesempatan untuk bermain menjalani pertandingan persahabatan melawan Manchester United di pramusim dan László Bölöni memilih Ronaldo.

(Reinaldy Darius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya