UMUR 18 tahun tembus Eropa, beginilah kisah Witan Sulaeman yang jadi andalan Timnas Indonesia. Ya, Witan Sulaeman merupakan pemain andalan Timnas Indonesia kelahiran Palu, 8 Oktober 2001.
Lahir dari keluarga yang berprofesi sebagai pedagang sayur, tidak menyurutkan tekad Witan untuk menjadi seorang pesepakbola profesional. Di usia 5 tahun, Witan memulai perjalanannya dengan bergabung di SSB Mesjid Agung.
Berlanjut hingga menginjak bangku SMP, Witan kemudian pindah ke SSB Galara. Berkat dukungan orangtua, Witan terus mengembangkan kemampuannya.
Di usia remaja, Witan berhasil lolos seleksi Timnas Indonesia U-16. Sayangnya, sanksi FIFA yang mendera membuat seluruh persepakbolaan di Indonesia terhenti.
Kendati demikian, Witan tidak menyerah untuk menjadi pesepakbola. Dirinya kemudian masuk ke Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan. Dari situlah, Witan bertemu dengan rekan perjuangannya, Egy Maulana Vikri.
Di usia 15 tahun, Witan memperkuat Persab Brebes di Piala Soeratin U-17. Dari situlah, Witan mulai masuk ke Timnas Indonesia U-18 di Toulon Tournament. Bahkan, kiprahnya berlanjut hingga menjadi pemain termuda di Timnas Indonesia U-19 karena kala itu usianya masih 16 tahun.
Tidak hanya itu, pelatih Indra Sjafri yang melihat bakat Witan juga membawanya di tim nasional berbagai kelompok umur. Dia bermain untuk Timnas Indonesia U-18, U-19, hingga U-22.
Di level klub, Witan memulai kariernya dengan bermain di klub kasta kedua, PSIM Yogyakarta. Berambisi untuk bermain di Eropa, Witan berhasil mewujudkannya saat bergabung dengan klub asal Serbia, FK Radnik Surdulica, di usia 18 tahun.
Mendapat kontrak berdurasi 3,5 tahun, sayang Witan jarang mendapat menit bermain. Tercatat, dirinya hanya bermain sebanyak 5 kali di klub asal Serbia itu.
Hal itu lantas membuatnya pindah ke tim Liga Polandia, Lechia Gdansk. Nahas, di klub ini, nasibnya semakin buruk. Selama bersama Lechia Gdansk, Witan tak sekalipun pernah dimainkan.
Hal ini lantas membuatnya dipinjamkan ke klub Slovakia, FK Senica. Di klub ini, catatan Witan terbilang cukup baik. Total, Witan berhasil mencetak 4 gol dan 1 assist dalam 12 kali penampilannya di semua kompetisi.
Sempat kembali ke Lechia Gdansk, Witan kemudian memilih untuk kembali ke Slovakia dengan bergabung bersama AS Trencin. Dalam 14 kali kesempatan, Witan sukses mencetak 3 gol dan 1 assist.
Sayangnya, memasuki 2023, Witan memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Pemain yang berposisi sebagai pemain sayap itu lantas bergabung dengan Persija Jakarta. Di Liga 1 musim 2023-2024 ini, Witan tercatat sebagai raja assist Macan Kemayoran dengan catatan total 4 assist.
Di usianya yang kini baru akan menginjak 22 tahun, masa depan kariernya masih sangat panjang. Menarik untuk menyaksikan perkembangan Witan Sulaeman di masa mendatang.
(Djanti Virantika)