PRESIDEN Federasi Sepakbola Malaysia (FAM), Datuk Hamidin Mohd Amin, sesumbar bahwa telak menolak tawaran uji coba yang datang dari dua negara besar, yakni Tim Nasional (Timnas) Argentina dan Brasil. Pernyataan Hamidin itu lantas menarik perhatian netizen Tanah Air, yang menganggap Malaysia seperti tidak mau kalah dari Indonesia.
Seperti yang diketahui, berbeda dengan Malaysia yang mengaku menolak bermain melawan Argentina, Timnas Indonesia justru sudah mengonfirmasi akan melawan Lionel Messi dan kawan-kawan di FIFA Matchday Juni 2023.
Tentu mengajak Argentina ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Senin 19 Juni 2023 mendatang tidaklah murah. Meski PSSI masih belum mau mengutarakan berapa biaya mendatangkan Argentina, beberapa pihak menyebut setidaknya Indonesia mengeluarkan dana sebesar Rp74 miliar untuk membawa sang juara Piala Dunia 2022 itu ke Jakarta.
Hal tersebutlah yang ternyata dihindari oleh Hamidin. Menurutnya saat ini Timnas Malaysia belum layak menghadapi tim sebesar Argentina dan Brasil sehingga akan sia-sia uang yang keluar jika hanya sekadar popularitas yang dicari.
Pendapat Hamidin pun sejalan dengan apa yang dipikirkan pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon. Mereka berdua sepakat bahwa saat ini Malaysia belum pantas menghadapi tim-tim kuat sekelas Brasil dan Argentina.
“Brasil ingin melawan kami (selama Dewan FIFA), tetapi saya tidak mau karena ini bukan waktunya. Saya bisa saja menerima itu, tetapi ini bukan waktunya dan Kim Pan-gon pun tidak mau,” jelas Hamidin, mengutip dari media Malaysia, bharian, Kamis (1/6/2023).
“Kami dan Brasil sama-sama anggota Dewan FIFA, tapi waktunya belum, mungkin nanti jika waktunya tepat baru (akan bertanding). Kalau bermain untuk mencari popularitas, maka mereka bisa mencari lawan lain," tambahnya.
"Saya memiliki hubungan yang baik dengan Argentina juga dan mereka mengundang kami tetapi Pan Gon tidak mau. Jika Anda ingin memiliki persahabatan, Anda harus memiliki tim yang nyata,” imbuh Hamidin.
Jadi, menurut pemaparan Hamidin FAM sudah menolak tawaran bermain dari Timnas Argentina dan Brasil. Alasannya penolakan pun sedeharna, karena Malaysia tidak mau mencari kepopularitasan tanpa mempertimbangkan kekuata Timnas Malaysia.
(Rivan Nasri Rachman)