Berbeda dengan FAT, PSSI tidak menjatuhkan hukuman kepada para pemain atau staf Timnas Indonesia U-22. Erick Thohir mewakili federasi pimpinannya, mengatakan hukuman memang tidak layak diberikan kepada Garuda Muda.
Walaupun demikian, Erick Thohir mengatakan sangat menghormati langkah yang diambil oleh FAT. Pria 52 tahun itu yakin insiden tersebut tidak mencemari hubungan antar-federasi sepakbola Asia Tenggara selama turnamen berlangsung.
“Tetapi saya sangat respek dengan PSSI-nya Vietnam dan Thailand. PSSI negara-negara mana pun yang kemarin selama di Kamboja sangat berhubungan baik dengan saya,” ujar Erick Thohir.
“Dan saya apresiasi dengan federasi Thailand yang memang juga mungkin ada mekanisme sendiri, tapi saya nggak mau ikut campur,” tandasnya.
(Hakiki Tertiari )