2. Nigeria (2014)
Pada urutan kedua negara yang pernah dijatuhi sanksi dari FIFA, ini diisi oleh Nigeria. Sanksi tersebut bermula kala Football Federation (NFF) memecat komite eksekutif menyusul hasil buruk Timnas Nigeria di Piala Dunia 2014.
Setelah itu, NFF mengganti jajaran komite eksekutif yang dipecat dengan pegawai negeri sipil. Pemerintah Nigeria juga turut andil dalam pemilihan Ketua Umum NFF.
Karena ada intervensi pemerintah, FIFA kemudian menjatuhkan sanksi kepada NFF berupa pembekuan. Sebelumnya, Nigeria juga menerima sanksi yang sama setelah terbukti pemerintah Nigeria campur tangan dalam mundurnya Sekjen NFF pada 2010.
1. Indonesia (2015)
Untuk urutan pertama negara yang mendapat sanksi FIFA, ada Indonesia. Ya, Indonesia dijatuhi sanksi FIFA setelah PSSI dianggap tak becus mengurusi dualisme klub dan liga yang berjala pada 2015.
Selain itu, pemerintah Indonesia melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) juga terbukti melakukan intervensi terhadap tata kelola sepakbola Indonesia. Kala itu, Menpora memutuskan untuk membekukan status PSSI yang memberikan efek domino berupa sanksi pembekuan oleh FIFA pada 30 Mei 2015. Sanksi itu pun baru dicabut Mei 2016.
Kini, Indonesia kembali terancam mendapatkan sanksi kedua dari FIFA. Ancaman sanksi akan dilayangkan FIFA kepada Indonesia setelah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Adanya polemik penolakan Timnas Israel U-20 oleh beberapa pihak di antaranya Gubernur Bali dan Jawa Tengah, dianggap salah satu sebab dibatalkan Indonesia menjadi tuan rumah turnamen tersebut. Kini, PSSI sedang berjuang keras agar ancaman sanksi FIFA pada Indonesia dapat dihindari seminimal mungkin.
Sampai saat ini, komunikasi dengan FIFA terus dilakukan. Diharapkan, sanksi yang akan diterima tidak mempengaruhi keikutsertaan Indonesia pada ajang lain, seperti SEA Games 2023.
“PSSI hingga kini terus menjalani komunikasi dengan FIFA. Harapan kita bersama agar kita bisa tampil di SEA Games untuk merebut emas yang terakhir kali diraih pada SEA Games 1991 Manila,” ungkap Ketua Umum PSSI, Erick Erick, di laman resmi PSSI.
(Djanti Virantika)
