“Ini jadi sebuah pelanggaran, tapi sanksi bentuknya apa belum diketahui. Indonesia pernah mengalaminya pada 2015 lalu, dibanned FIFA. Dampaknya sangat besar, Timnas Indonesia tidak bisa berlaga di pentas internasional. Kompetisi kita yang semestinya terafiliasi ke dunia internasional mandek. Salah satu yang membuat Indonesia turun ranking (FIFA) karena ban dari FIFA. Kita tentu tidak ingin hal itu terulang lagi,” lanjutnya.
Melihat potensi sanksi tersebut, sekarang yang jadi pertanyaan apakah pemain Indonesia bisa berkarier di luar negeri? Menurut akun Twitter @indotransfer, tidak ada hubungannya antara federasi yang dibekukan dengan pemain-pemain sepakbola.
Pasalnya, jika melihat pada pengalaman di masa lalu, pesepakbola Indonesia masih bisa bermain di luar negeri ketika PSSI dibekukan FIFA. Sebab salah satu pemain Indonesia masih bisa melanjutkan kariernya di Myanmar ketika PSSI dibekukan FIFA pada 2015 lalu, pemain yang dimaksud ialah Dedi Gusmawan.
Kala itu, Dedi Gusmawan yang membela Mitra Kukar mendapatkan tawaran untuk bermain di klub asal Myanmar, Zeyar Shwe Myay FC. Dia pun langsung menerima tawaran tersebut, terlebih pada saat itu di Indonesia tidak ada kompetisi resmi.
Dedi Gusmawan tercatat bergabung pada pertengahan 2015. Dia bahkan mendapatkan perpanjangan kontrak pada 2016.
Diketahui, Dedi bermain untuk Zeyar Shwe Myay FC selama satu setengah musim. Dengan begitu, pemain-pemain sepakbola Indonesia masih bisa berkarier di luar negeri meski PSSI tengah dibekukan FIFA.
(Dimas Khaidar)