SEBANYAK 5 kejuaraan yang harus ganti tuan rumah karena berbagai alasan akan dikulik di artikel ini. Dari lima kejuaraan yang dimaksud, apakah Indonesia akan jadi negara selanjutnya yang harus ganti tuan rumah untuk ajang Piala Dunia U-20 2023?
Pasalnya, status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 terancam dicopot jika persoalan penolakan kehadiran Timnas Israel U-20 di Tanah Air tidak segera dituntaskan. FIFA memang memiliki wewenang melakukan pembatalan status tuan rumah yang dimiliki Indonesia setelah adanya pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 akibat penolakan negara Yahudi itu.
Oleh karena itu, Indonesia dalam hal ini PSSI maupun pemerintah, wajib bergerak cepat mengambil langkah tepat agar status tuan rumah tidak lepas. Pasalnya, FIFA pernah memindahkan tuan rumah dari satu negara ke negara lain dengan berbagai alasan. Lantas, siapa sajakah negara yang dimaksud?
Berikut 5 Kejuaraan yang Harus Ganti Tuan Rumah karena Berbagai Alasan:
5. Kolombia (Piala Dunia 1986)
Kolombia menjadi salah satu negara yang batal menjadi tuan rumah Piala Dunia 1986. Padahal, Kolombia sudah mendaftarkan diri sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 1986 sejak 1973.
Bahkan, negara asal Benua Amerika itu melakukan renovasi stadion besar-besaran demi memberikan pelayanan terbaik untuk kontestan Piala Dunia 1986. Sayangnya, insfratruktur yang disediakan Kolombia kala itu tidak mampu memenuhi standar FIFA.
Akhirnya pada 25 Oktober 1982 atau beberapa bulan setelah Piala Dunia 1982 selesai digelar, pemerintah Kolombia mengumumkan pengunduran diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 1986. Sebagai penggantinya, FIFA menunjuk Meksiko sebagai tuan rumah Piala Dunia 1986.
4. Maroko (Piala Afrika 2015)
Selanjutnya adalah Maroko yang batal jadi tuan rumah Piala Afrika 2015. Maroko mengumumkan pengunduran diri sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015 pada November 2014 karena menyebarnya wabah virus ebola di Afrika kala itu.
Sebelumnya, Maroko sempat mengajukan pengunduran selama satu tahun untuk menggelar Piala Afrika pada 2016. Namun, Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF) menolak usulan itu dan menunjuk Equatorial Guinea sebagai tuan rumah Piala Afrika 2015.
