PELAKSANA tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Muhadjir Effendy turut menyoroti soal naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia. Menurutnya, hal tersebut dilakukan sebagai jalan terakhir dan bukan merupakan prioritas.
Lebih lanjut, Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pemerintah dan para pemangku kepentingan menyepakati bahwa naturalisasi karena alasan tertentu. Adapun alasan yang dimaksud, untuk menutup kekosongan talenta yang belum diisi oleh bakat pemain lokal.
Sebagaimana diketahui, Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) baru-baru ini mengajukan tiga nama untuk dinaturalisasi mengisis skuad Timnas Indonesia U-20. Pengajuan itu pun sudah dikabulkan oleh Komisi X dan III DPR RI, untuk dilanjutkan.
Mengenai itu, pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia tersebut, menyebutkan naturalisasi bukan prioritas pemerintah. Itu dilakukan sebagai tambahan kekuatan Timnas Indonesia U-20.
“Komisi X sudah sampaikan naturalisasi adalah keputusan paling ujung dalam membangun olahraga nasional. Jangan dikit-dikit naturalisasi," ujarnya.
Muhadjir pun menegaskan naturalisasi bisa menutup peluang talenta terbaik Indonesia. Oleh karena itu, olahraga di Indonesia harus segera membuat cetak biru (blue print) pengembangannya ke depan.
"Apalagi sepakbola sudah ada keppres-nya. ini akan menjadi dasar pembangunan sepakbola Indonesia," katanya.
Sebagai informasi, hari ini, Senin (20/3/2023) Komisi X DPR RI menyetujui rekomendasi naturalisasi tiga pemain sepakbola plus satu pemain basket untuk dinaturalisasi.
Dari sepakbola ada ada Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick. Sedangkan pemain basket ada Jerome Beane, yang akan dapat status Warga Negara Indonesia.
Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick merupakan calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia U-20 yang direkomendasikan pelatih Shin Tae-yong. Ketiga pemain keturunan itu diharapkan bisa semakin menguatkan skuad Timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.
(Hakiki Tertiari )