SEBANYAK 5 bintang Sociedad Anonima Deportiva (SAD) yang kirim ke Uruguay namun gagal bersinar untuk Timnas Indonesia akan dibahas kali ini. Pada tahun 2008 PSSI pernah membuat program mercusuar pelatnas jangka panjang yang diberi nama Sociedad Anonima Deportiva (SAD), program ini dilaksanakan di Uruguay.
PSSI mengumpulkan pemain muda berbakat Tanah Air untuk dikirim dan mengikuti kompetisi junior di Uruguay saat itu. Program ini berjalan selama lima tahun, mulai dari 2008-2013 yang didanai pengusaha gila bola, Nirwan Dermawan Bakrie.
Kabarnya program ini mengeluarkan dana sebesar Rp 12,5 miliar per tahunnya. Tentu saja ada banyak pemain yang mencuat ketika mengikuti kompetisi U-17 dan U-19 di Uruguay ini.
Namun, tak semua pemain yang mengikuti program SAD Uruguay dapat menjalankan karier dengan mulus di level yang lebih tinggi. Beberapa di antara mereka mengalami kesulitan ketika berkarier di level senior, bahkan ada yang namanya asing bagi pecinta sepakbola Tanah Air saat ini.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini kami sajikan nama-nama pemain SAD Uruguay yang memiliki nasib kurang beruntung.
5. Yandi Sofyan
Yandi Sofyan merupakan penyerang yang mengikuti SAD Uruguay pada tahun 2008 dan 2009. Pria kelahiran Garut, 25 Mei 1992 ini pernah membela klub luar negeri seperti CS Vise Belgia dan Brisbane Roar Australia.
Selain itu, dirinya juga pernah membela sejumlah klub-klub ternama di Tanah Air, seperti klub Arema FC (2012-2014), Persib Bandung (2014-2016), dan Bali United (2016-2018).
Namun cedera yang dialami olehnya pada tahun 2019 seakan-akan membuat kariernya redup. Kala itu Yandi Sofyan ingin bergabung dengan klub PSM Makassar, tapi gagal akibat cedera yang dialami olehnya.
Kini namanya tidak pernah dipanggil lagi untuk membela Timnas Indonesia.
4. Yericho Christiantoko
Yericho Christiantoko menjadi salah satu pemain yang mengikuti SAD Uruguay. Sebelumnya ia juga selalu membela Timnas Indonesia di level junior pada tahun 2005-2008 dengan posisi bek kiri.
Yericho juga sempat dikontrak oleh CS Vise pada tahun 2011-2012. Selain itu namanya juga membela Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2011 yang kala itu mendapatkan medali perak.
Namun cedera lutut parah menghambat kariernya di dunia sepak bola. Ia jarang bermain di CS Vise dan akhirnya dipulangkan ke Indonesia.
Ketika dipulangkan ia bergabung dengan Arema FC pada 2013. Tapi dirinya jarang masuk starting eleven karena cedera yang dialami olehnya sering kali kambuh.
Diketahui informasi terakhir, Yericho pernah membela Sriwijaya FC di kompetisi Liga 2.
3. Alan Martha
Alan Martha berkesempatan mengikuti program SAD Uruguay saat itu. Pemain yang berposisi penyerang sempat digadang-gadang akan menjadi bomber Timnas Indonesia bersama Syamsir Alam.
Namanya mulai dikenal sejak ia bergabung dengan Timnas Indonesia U-16 pada 2007 lalu. Pada tahun 2011 dirinya dikontrak oleh klub Persija Jakarta.
Setelah itu ia bergabung dengan klub Sriwijaya, tapi dirinya tak mampu bersaing bersama tim inti klub asal Palembang tersebut. Pada tahun 2017, dirinya bergabung dengan Celebest FC yang bermain di kompetisi Liga 2. Namun, setelah itu kariernya di dunia sepakbola semakin meredup.
2. Reffa Money
Nama Reffa Money merupakan kelahiran 21 Januari 1992, namanya mulai terdengar saat membela Timnas Indonesia U-15 pada tahun 2006 lalu. Pemain yang memiliki nama lengkap Reffa Arvindo Badherun Money ini juga menjadi pemain kunci Tim Jawa Timur yang ketika itu menjadi juara Piala Medco U-15 tahun 2007.
Ketika mengikuti program PSSI, Reffa Money dijadikan kapten tim SAD Uruguay pada tahun 2008-2009. Pada tahun 2011 Reffa kembali ke Tanah Air, ia memilih bergabung dengan klub Persis Solo.
Pada tahun 2013 ia pindah dan bergabung dengan klub Pelita Bandung Raya (PBR) yang mengikuti kompetisi ISL saat itu. Namun, nasib buruk menimpanya.
Reffa Money mengalami cedera lutut parah saat membela klub asal Bandung itu. Akibat kejadian ini memutuskan dirinya untuk menjauhi lapangan hijau.
Kini Reffa menjadi anggota TNI AD, dirinya mendaftar tes masuk melalui jalur sepak bola dan akhirnya lolos menjadi TNI AD.
1. Syamsir Alam
Siapa yang tak kenal pemian satu ini, dirinya malang-melintang di layar kaca. Syamsir Alam merupakan salah satu pemain jebolan SAD Uruguay yang sempat diharapkan akan bersinar di masa seniornya.
Pemain ini juga pernah membela tim-tim luar negeri, seperti DC United dan CS Vise. Namun nasib kurang beruntung jadi pemain sepak bola dialami olehnya.
Syamsir tak pernah mendapat kesempatan untuk membela Timnas Indonesia di level senior. Ia hanya pernah membela timnas di level junior yang saat itu mengikuti SEA Games 2013 Myanmar.
Diketahui Syamsir sempat beristirahat dalam kariernya di dunia sepakbola. Ia memilih terjun ke dunia entertainment. Tapi pada tahun 2021 ia kembali bermain sepakbola di Tanah Air dan bergabung dengan RANS Nusantara.
(Reinaldy Darius)