KLUB raksasa Inggris, Manchester United terancam tak bisa tampil di Liga Champions 2023-2024, jika mereka dibeli oleh investor dari Qatar. Penyebabnya ada pada aturan Federasi Sepakbola Eropa (UEFA), yang melarang dua klub dalam kompetisi tidak dapat dimiliki oleh orang yang sama.
Ya, seperti diketahui, saat ini Manchester United santer dihubungkan dengan Qatar Sports Investments (QSI), yang siap menebus Setan Merah dari keluarga Glazer. Bahkan dilaporkan Daily Mail, pengusaha Qatar yang belum diketahui namanya bersedia meggelontorkan 6 miliar pounds (Rp109 triliun) untuk membeli saham mayoritas Manchester United.
Lantas, apa hubungannya dengan keikutsertaan Manchester United di Liga Champions musim depan? Dilansir dari Sport Bible, jika Manchester United jadi dibeli pengusaha asal Qatar maka pemilik Setan Merah akan sama dengan Paris Saint-Germain (PSG).
Untuk diketahui, saat ini PSG dimiliki oleh pengusaha asal Qatar bernama Nasser Al-Khelaifi. PSG sendiri bisa dipastikan lolos ke Liga Champions 2023-2024, karena posisinya saat ini ada di puncak klasemen Liga Prancis 2022-2023.
Sementara Manchester United pun bisa mendapat tiket Liga Champions musim depan, jika finis empat besar di klasemen akhir Liga Inggris 2022-2023. Saat ini saja, Manchester United berada di peringkat ketiga dengan koleksi 42 poin.
BACA JUGA:Pengusaha Qatar Siap Beli Manchester United Rp109 Triliun, Punya Total Kekayaan Rp6100 Triliun!
Jika posisi itu bertahan sampai akhir musim, maka Manchester United mendapat jatah tiket Liga Champions musim depan. Hanya saja, keikutsertaan Manchester United bisa dilarang.
Pasalnya, UEFA punya aturan terkait kepemilikan sebuah klub. Ya, jika ada dua klub dalam kompetisi sama tidak dapat dimiliki oleh orang yang sama. Hal itu merujuk kepada aturan soal kemandirian sebuah klub yang mentas di kompetisi Eropa.
Lantas, hal itu bisa membuat Manchester United harus 'mengalah' dari PSG. Sebab Les Parisiens (julukan PSG) sudah lebih dulu dimiliki oleh pengusaha asal Qatar.
Namun, UEFA masih bisa mempertimbangkan hal tersebut. Sebab sebelumnya ada satu kasus yang sama menimpa RB Leipzig dan Red Bull Salzburg. Keduanya lolos ke kompetisi Eropa pada 2017 lalu.
Setelah diperiksa, UEFA memutuskan bahwa kedua tim tidak tersangkut aturan tersebut, meski keduanya berada di dalam naungan satu perusahaan yaitu Red Bull. Pun demikian dengan Manchester United, yang masih punya harapan, seandainya mereka bisa menunjukkan kepada UEFA, jika nantinya mereka jadi dibeli pengusaha asal Qatar.
(Hakiki Tertiari )