Ia berhasil mencetak 21 gol di musim pertamanya serta mencetak 20 dan 19 gol pada dua musim berikutnya. Namun, pencapaianya tersebut tidak cukup untuk menghantarkan Barcelona untuk meraih gelar.
Apalagi kedatangan Frank Rijkaard di Camp Nou semakin memperkecil lompatan Saviola untuk tampil konsisten. Penampilan kian Saviola merosot pada waktu itu, meski tampil sebanyak 33 laga di Liga Spanyol, Saviola hanya mampu mengoleksi 14 gol.
Hal tersebut membuatnya dipinjamkan ke AS Monaco di musim berikutnya. Apesnya saat Saviola dipinjamkan ke Monaco, Blaugrana -julukan Barcelona- mampu meraih titel Liga Spanyol pertamanya dalam 6 tahun terakhir.
Setelah masa peminjaman habis, Saviola kembali ke Barcelona namun tetap disingkirkan dengan dia dilepas sebagai pemain pinjaman ke Sevilla. Hingga akhirnya, Real Madrid pun menampung Saviola.
Kepindahannya ke Real Madrid tidak direspons atau digubris fans Barcelona. Niat datang memperbaiki karier di Real Madrid, Saviola justru datang di saat Presiden klub Florentino Perez membangun era Los Galacticos -julukan Real Madrid.
Nama Raul Gonzalez, Robinho, Arjen Robben, Ruud van Nistelrooy hingga Gonzalo Higuain menutupi keberadaanya. Kariernya malang melintang dari Real Madrid, Benfica, Malaga, Olympiakos, Hellas Verona hingga klub asalnya yakni River Plate.
Alhasil, Saviola tidak pernah bersinar. Bahkan bersama River Plate, ia tampil sebanyak 13 laga dan tidak pernah mencetak gol.
(Dimas Khaidar)