FEDERASI Sepakbola Malaysia (FAM) berencana menghidupkan kembali Turnamen Merdeka, turnamen yang mati suri sejak 2013. Rencananya, FAM akan mengundang tiga negara dan Timnas Indonesia tidak ada di dalamnya.
Mengutip dari Instagram @theaseanfootball, FAM berencana mengundang satu negara Asia Barat dan dua Asia Tenggara dalam turnamen yang bakal digelar pada September 2023 tersebut. Untuk Asia Tenggara, Malaysia berencana mengundang dua tim terkuat di kawasan ini, yakni Vietnam dan Thailand.
Sementara di kawasan Asia Barat, ada Suriah dan Palestina yang masuk radar. Sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa Timnas Indonesia tidak masuk ke dalam daftar undangan?
Kemungkinan besar, Timnas Indonesia tidak diundang karena memiliki ranking FIFA di bawah Malaysia. Mengutip dari laman football-ranking.com, Timnas Indonesia kini menempati peringkat 151 dunia, tertinggal sembilan anak tangga dari Malaysia.
Sekadar diketahui, pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon, selalu meminta kepada FAM untuk dicarikan lawan uji coba yang levelnya di atas mereka. Pengalaman bertanding menghadapi tim kuat menjadi pilihan, mengingat Malaysia akan tampil di Piala Asia 2023 pada Januari 2024.
Secara kualitas, Suriah, Palestina, Vietnam dan Thailand masih di atas Malaysia. Ranking FIFA dapat dijadikan tolok ukurnya.
Suriah kini menempati peringkat 90 dunia, Palestina (93), Vietnam (96) dan Thailand (111). Jika Malaysia sanggup mengalahkan tim-tim di atas, otomatis ranking FIFA mereka bakal terdongkrak.
(Timnas Vietnam dan Thailand, dua tim terkuat di Asia Tenggara saat ini)
“FAM berencana menghidupkan kembali Piala Merdeka setelah vakum 10 tahun.Turnamen rencananya dijadwalkan pada September tahun ini, dengan diikuti empat negara termasuk Malaysia, satu tim Asia Barat dan dua tim Asia Tenggara,” tulis akun @theaseanfootball.
“Negara yang ditarget FAM ada Vietnam, Thailand, Suriah atau Palestina,” lanjut laporan tersebut.
Timnas Indonesia sendiri memiliki sejarah panjang di ajang ini. Timnas Indonesia tercatat pernah juara pada 1961, 1962 dan 1969. Keikutsertaan terakhir Timnas Indonesia di turnamen ini pada 2006. Saat itu, skuad asuhan Peter Withe finis runner-up setelah kalah 1-2 dari Myanmar di partai puncak.
(Ramdani Bur)