Saat Ide Luis Milla Bisa Bantu Shin Tae-yong

Cahyo Yulianto, Jurnalis
Rabu 18 Januari 2023 13:54 WIB
Saat Ide Luis Milla Bisa Bantu Shin Tae-yong. (Foto: PSSI)
Share :

SAAT ide Luis Milla bisa bantu Shin Tae-yong adalah hal yang menarik untuk dibahas. Shin Tae-yong adalah pelatih asal Korea Selatan yang saat ini menjadi arsitek untuk Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

Coach Shin Tae-yong resmi melatih sejak akhir Desember 2019. Pada awal masa kepelatihannya, Shin Tae-yong mengeluhkan banyak hal terkait pemain Timnas Indonesia.

Menurut Shin Tae-yong, pemain Timnas Indonesia banyak yang tidak disiplin, Contoh adalah kurangnya menjaga pola makan, proses naturalisasi yang lambat, hingga tidak diterapkannya taktik permainan.

Sebelum dilatih oleh Shin Tae-yong, Timnas Indonesia pun pernah dilatih oleh juru taktik asal Spanyol, yaitu Luis Milla. Ternyata ada satu masalah yang sama-sama dihadapi dua pelatih asing ini saat melatih Timnas Indonesia.

Masalah itu adalah terkait tumpulnya lini depan Timnas Indonesia. Terbukti di era Luis Milla, Timnas Indonesia hanya memperoleh medali perunggu dalam Sea Games 2017.

Saat itu Luis Milla hanya membawa striker muda seperti Marinus Wanewar, Ezra Walian, dan Septian David Maulana. Pada babak fase grup, bahkan skuad Luis Milla saat ini hanya mencetak 7 gol dalam 5 pertandingan.

Pada turnamen keduanya bersama Timnas Indonesia, yakni Asian Games 2018, Luis Milla harus segera memecahkan kebuntuan ini. Milla disudutkan pada pilihan sulit untuk memilih membawa striker muda atau justru membawa striker yang lebih senior yang kaya akan pengalaman.

Pada pertandingan pertama Asian Games 2018 melawan Taiwan, Luis Milla melakukan eksperimen dengan menduetkan dua penyerang senior Alberto Beto Goncalves dan Stefano Lilipaly di ujung tombak. Namun ide ini adalah sesuatu yang dihindari oleh Shin Tae-yong saat ini, karena striker senior relatif lambat.

Kendati demikian, hal itu sudah diantisipasi oleh Luis Milla dengan menaruh dua pemain sayap muda yang memiliki kecepatan luar biasa yaitu Febri Haryadi di sisi kiri dan Irfan Jaya di sisi kanan. Dengan demikian kedua striker ini dapat diimbangi dan serangan skuad garuda tetap memiliki kecepatan.

Kombinasi ini berjalan dengan baik dan cukup menjanjikan terutama peluang yang dimanfaatkan Febri dari kecepatannya. Selain itu, Beto dan Lilipaly juga dicoba dibuatkan ruang kosong untuk akselerasi dengan banyak mengalirkan bola di belakang untuk memancing pertahanan lawan.

Rencana baik ini berhasil menciptakan banyak peluang, namun kombinasi ini belum dapat menghasilkan satu pun gol. Kekhawatiran Luis Milla memakai pemain senior di eksperimennya mulai muncul dan memaksa Milla kembali kepada pilihan sulit, yaitu tetap bertahan dengan pemain senior atau mengganti dengan pemain muda.

Namun. sebelum melakukan perubahan dan membatalkan eksperimennya, Luis milla ingin mencoba untuk menyeimbangkan kedua sisi. Tidak hanya di sisi kiri, namun juga di sisi kanan dengan memasukan Saddil Ramdani. Dengan demikian pertahanan lawan akan lebih kesulitan untuk mengantisipasinya.

Perubahan ini ternyata berbuah positif dengan berhasil memecah kebuntuan Timnas Indonesia untuk mencetak gol. Dengan banyaknya fokus penyerangan Timnas Indonesia, membuat tim lawan kesulitan untuk menutup serangan dari skuad Garuda.

Saat lawan fokus menutup serangan sisi samping, sisi tengah pertahanan menjadi longgar. Sebaliknya, saat lawan fokus menutup serangan di sisi tengah, sisi sayap akan terbuka sangat lebar.

Cara dari Milla itu pun beberapa kali coba diterapkan Shin Tae-yong. Itulah momen saat ide Luis Milla untuk mengatasi masalah ketajaman Timnas Indonesia bisa membantu Shin Tae-yong.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya